Mohon tunggu...
Arvinno Aditia
Arvinno Aditia Mohon Tunggu... Auditor - Merangkai kepingan

🕛 Kunjungi juga : lpmd-laksanamekar.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Empati yang Mati

21 September 2020   19:46 Diperbarui: 21 September 2020   19:56 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kata orang tua, cubitlah diri sebelum kau cubit orang lain.

Bukan berarti kita hanya berpikir diri

Makna dari peribahasa itu kental dengan empati kepada orang lain

Bagaimana kita berempati, kalau sakitnya diri tak berani dikuak

Seolah orang lain hanya pribadi berbeda yang disikapi biasa

Mari mulai berempati dari hal terkecil

Bukankah kita adalah makhluk sosial, bukannya kita diajarkan untuk memberi

Bukan hanya menang sendiri.

Takkan ada bahagia karena luka, tak da bahagia karena melukai. Tak da bahagia ketika mendiamkan.

Sadari bahwa empati tlah mati, dalam komunikasi yang terhenti

Berbagilah, jika bahagia adalah membahagiakan.

Tetap semangat...

21 september 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun