Mohon tunggu...
Aruni
Aruni Mohon Tunggu... Penulis - penulis

sedang menempuh pendidikan S1 sastra inggris Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Memahami Pemikiran Sang Prince Claus Awards, Eka Kurniawan dalam Novel "Lelaki Harimau"

15 Desember 2020   00:32 Diperbarui: 15 Desember 2020   04:34 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Memahami Pemikiran Sang Prince Claus Awards,  Eka Kurniawan. Dalam Novel Lelaki Harimau

Eka Kurniawan penulis Indonesia yang berasal dari lulusan filsafat UGM tahun 1999 telah menerima penghargaan sebagai Prince Claus Award (2018) di Belanda karena kemampuan yang dimilikinya terhadap kisah imajinatif dan universalitas materinya.  Pada tahun 2015 Eka dinobatkan sebagai salah satu dari 100 pemikir paling berpengaruh karena berhasil menegaskan posisi Indonesia di kanca dunia. Pemikiran eka kurniawan layak untuk dipahami oleh masyarakat Indoensia. Dalam tulisan ini akan membahas tentang pemikiran eka kurniawan terhadap salah satu karya novelnya.

Tak kenal maka tak sayang. Eka Kurniawan pertama kali menerbitkan buku yaitu Pramoedya Ananta Toer dan Sastra Realisme Sosialis (Non Fiksi, 1999), kemudian Cantik itu Luka (Novel, 2002), dan Lelaki Harimau (Novel, 2004). Novel kedua ini menghantarkan Eka pada penghargaan The Man Booker International Prize. Dan ada beberapa karya lainnya.

Di sini penulis akan membahas tentang pemikiran Eka Kurniawan terhadap salah satu karya novelnya yaitu Lelaki Harimau.  Seperti apa pemikiran eka kurniawan yang tercantum di dalam  buku tersebut akan dikupas dalam tulisan ini.

Adapun eka kurniawan menulis lelaki harimau dengan gaya aliran sastra realisme magis (yang dikenal juga sebagai hal mistis). Aliran itu adalah kisah nyata, benar-benar ada, tapi gaib atau tahayul. 

Sejak dulu nenek moyang Indonesia memepercayai tentang mistis. Gejala mistisme merupakan peristiwa yang lazim terjadi dalam budaya, filsafat bahkan agama (Saryono, 2009:2). Mistis sering dikaitan dengan tasawuf atau juga dikenal sufisme.


Mistisme juga dikenal sebagai sarana untuk memahami agama islam. Tasawuf atau sufisme meyakini bahwa mistis akan membawa pada tatanan haqiqah yang mana meyakini bahwa Tuhan ada dan berbaur menyatu dalam diri manusia. Sering kali juga, sufisme bisa memahami hal-hal mistis di luar nalar manusia umumnya.

1970-an penyair Indonesia sudah mengenal aliran sastra yang bersifat sufisme seperti Sutardji Calzoum Bachri, Taufik Ismail, Zawawi Imran dan Hamid Jaba. Termasuk Eka Kurniawan menulis novelnya mengandung unsur mistik hewan. Selain itu masyarakat Indonesia mengenal falsafah kepercayaan rohaniyah terhadap Tuhan, dewa, roh nenek moyang, dan juga makhluk halus.

Dengan demikian Indonesia kaya akan mistis. Kehidupan mistis Indonesia erat berkaitan dengan falsafah, keyakinan, budaya, folklor, dan juga agama. Agama yang mengharuskan meyakini hal-hal yang gaib atau mistis. Falsafah kehidupan yang mengikat tradisi dan norma secara mistis. 

Hal tersebut tercantum pada novel lelaki harimau karya Eka Kurniawan. Di mana novel tersebut menjadi pusat perhatian dunia sehingga mendapatkan penghargaan serta diterjemahkan dalam 13 bahasa, yakni China, Inggris , Prancis, Jerman, Italia, Korea, Norwegia, Polandia, Portugal, Spanyol, Swedia, Thailand, dan Turki. Hal ini juga eka kurniawan mengangkat sekaligus memperkenalkan budaya Indonesia di dunia lewat novelnya.  

Sinopsis Lelaki Harimau dan gaya bahasa, segi narasi, elemen majas  termasuk metafor akan dikupas. Dan bagaimana Eka menuangkan pemikirannya sehingga novelnya mendapat penghargaan internasioanal. Memahami Eka Kurniawan lewat bukunya dimana ia menuangkan gagasan uniknya. Itu semua membutuhkan pemahaman yang terbuka. Mari kita perlahan memahami isi ide eka kurniawan terhadap bukunya. 

Unsur magis yang dibawa eka berbeda dengan America atau yang lainnya; meskipun memiliki tabiat magis. Novel lelaki harimau ini menggambarkan magis yang terdapat di Indonesia.

Agama, folklor, budaya, sejarah, sufisme, dan kepercayaan diracik dengan apik dalam novelnya. Novel ini banyak yang digunakan sebagai analisis skripsi, thesis, bahkan disertasi seperti dianalisis oleh Sugihastuti (2017). Hal ini karena eka kurniawan pintar dalam memilih diksi dan juga lebih suka menuliskan symbol-simbol.

Unsur magis dalam novel lelaki harimau ditandai dengan siluman harimau yang memasuki Margio. Bagian ini disuguhkan dalam sinopsis atau bab 2 dalam novelnya.

Margio adalah bocah yang menggiring babi ke dalam perangkap. namun di sore ketika seharusnya rehat menanti musim perburuan, ia terpesona dalam tragedi pembunuhan paling brutal. Di balik motif-motif yang berhamburan, antara cinta dan pengkhianatan, rasa takut dan berahi, bunga dan darah, ia menyangkal dengan tandas. "Bukan aku yang melakukannya." ia berkata dan melanjutkan. "Ada harimau di dalam tubuhku."

Metafor dari harimau merupakan jelmaan seorang perempuan halus yang menyukai Margio yang sewaktu-waktu membuat Margio buas. Perempuan itu turun dari kakeknya margio. Lalu, turun ke margio tidak pada bapaknya (Komar) karena permpuan itu tidak suka dengan bapaknya.

Paragraf tersebut merupakan pernyataan unsur realisme magis yang terdapat dari novel eka kurniawan. Penyatuan kehidupan manusia denegan siluman harimau merupakan mistis folklore. Naskah ini lebih menonjolkan kehidupan sehari-hari bukan sufisme. Permainan psikologis pun lebih menonjol di dalam novel ini.  

Pemikiran eka kurnaiawan mengenai novel lelaki harimau pun banyak mengandung unsur metafora. Menurut  Du Marsais dalam Yousuf (2013 : 10) metafora merupakan perubahan kata harfiah dari suatu kata dengan perbandingan kata yang dipahami oleh seseorang.

Sebagian metafor "tenggelam di balik kain batik cokelat" (LH12; 3) yang maknanya warna cokelat diartikan sebagai warna maroon. Lelaki itu dilumuri darah sebagai symbol dari warna coklat. Adapun "tenggelam" bermakna bahwa lelaki itu meninggal atau dikubur di dalam tanah. Frasa itu mennggambarkan mayat yang dilumuri darah terkubur di dalam tanah.

"liang kuburan itu menganga di samping gundukan tanah milik Marian" (LH:166; 2)

Menurut KBBI menganga berkaitan dengan mulut yang terbuka. Secara BSa "terbuka" artinya kuburan itu terbuka di samping tempatnya Marian terbaring.

"Kencan monyet" (LH : 27; 1)

Metafor hewan ini bermakna kencan yaitu suatu janji untuk saling bertemu di suatu tempat dalam waktu yang ditentukan. Monyet merupakan hewan primitif yang berekor dan berukuran kecil. Atau kencan monyet dapat diartikan bahwa kencan itu tidak berujung pada pernikahan.

Pemikiran eka kurniawan tetap mencantumkan budaya Indonesia, mulai dari folklore, sejarah, dan juga kehidupan social yang biasa terjadi di Indonesia. Dengan bahasa yang kaya, metafora, serta imajinasi yang kuat sehingga nyata dalam pikiran pembaca. Ditambah struktur novel unik mulai dari plot yang maju mundur membuat pembaca penasaran serta ingin melanjutkan ceritanya.

Eka Kurniawan merupakan pengamat falsafah kehidupan social. Novelnya sangat akrab dengan kehidupan manusia sehingga benar-benar hidup layaknya realitasn kehidupan. Dan novelnya pun tidak jauh diambil dari kehidupan manusia yang sudah terjadi. Yang uniknya dia mencantumkan unsur magis sehingga dikemas dengan unik.  

Tulisan merupakan hal yang abadi. Eka kurniawan dalam novelnya membawa Indonesia di kenal di dunia. Mereka bisa mengetahui sejarah, budaya, agama, dan kehidupan perempuan di Indonesia lewat buku eka kurniawan. Oleh karena itu, novel lelaki harimau sudah berperan penting dalam bidang literasi dan dampaknya pun bisa dirasakan oleh Indonesia. 

Seperti eka kurniawan yang mengambil unsur realisme magis yang tetap mengambil unsur budaya Indonesia tidak rendah diri untuk tetap eksis. Kita pun bisa menuangkan ide seperti eka kurniawan yang mengharumkan nama Indonesia dengan cara membawa budaya, foklor, agama, kehidupan social yang ada di sekeliling kita. Sehingga hal tersebut bisa benar-benar menghidupkan buku atau tulisan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun