Mohon tunggu...
Taufiq
Taufiq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN RM Said Surakarta. Founder enviropedia.

https://twitter.com/arundayataufiq

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Menjadikan UMKM Naik Kelas Melalui Transformasi Corporate Social Responsibility (CRS) PT Bank Rakyat Indonesia Persero) Tbk

21 Desember 2022   21:03 Diperbarui: 21 Desember 2022   21:13 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
  Lokasi BRI Kartasura Kabupaten Sukoharjo yang berada di pasar Kartasura, (Dok.Pri)

Pandemi Covid 19 lalu telah menghancurkan banyak industri dan usaha pada semua level. Survei yang dilakukan Bank Indonesia menyebutkan 87,5 Persen UMKM Indonesia terdampak pandemi Covid-19 dari sisi laba, arus kas dan pendapatan.  Dari jumlah tersebut, 93,2 persen terdampak pada sisi penjualan (1).

Dampak terhadap UMKM tersebut sangat terasa bagi perekonomian nasional dikarenakan kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 60% dan menyerap tenaga kerja sebesar 97%. Artinya, lebih dari 97%  dari 144 juta tenaga kerja di Indonesia atau 140 juta bekerja pada sektor UMKM terdampak pandemi Covid 19. Jumlah yang sangat besar yang berdampak pula pada anggota keluarga.(2)

Empat Program BRI

Untuk membantu UMKM bisa survival dari gelombang covid tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melakukan program mulai dari pendampingan, konsultasi bisnis, dan program corporate social responsibility (CSR), termasuk melaksanakan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) untuk merelaksasi kredit UMKM. Saya teringat, bahwa beberapa teman penulis yang usahanya (catering, jual ikan, bengkel) terpuruk akibat covid terbantu dengan relaksasi kredit ini.

Program yang telah dilakukan BRI untuk mendorong keberlanjutan UMKM pada pandemi covid19. Ada empat program yang dilaksanakan:


1. Pendampingan dan konsultasi bisnis dari 38 ribu tenaga pemasar (Relationship Manager, RM)  di seluruh Indonesia. RM berfungsi sebagai konsultan dan pendamping UMKM dalam restruksturisasi pinjaman sehingga bisa lancar.

2. Membantu penjualan produk UMKM melalui ekosistem yang telah terbentuk di Indonesia Mall. Perlu diketahui bahwa indonesia Mall adalah platform digital untuk memfasilitasi UMKM binaan BRI.Melalui platform digital ini maka produk UMKM dapat menjangkau pasar yang luas.

3. Pelatihan dan pendidikan online dilakukan Rumah Kreatif BUMN (RKB) melalui aplikasi UMKM smart. Sudah ada 19 pelatihan dilakukan secara online.

4. Program CSR melalui penyaluran dana  sebesar Rp 37,25 miliar. Contohnya program pembagian 50 ribu paket sembako melalui Agen BRILink.

 

  Lokasi BRI Kartasura Kabupaten Sukoharjo yang berada di pasar Kartasura, (Dok.Pri)
  Lokasi BRI Kartasura Kabupaten Sukoharjo yang berada di pasar Kartasura, (Dok.Pri)

                                                   

Problematika Dan Karakteristik UMKM

UMKM memang membutuhkan bantuan dari pemerintah, seperti yang sudah dilakukan oleh BRI di atas. BRI menaruh perhatian besar pada pengembangan, pertumbuhan dan keberlanjutan UMKM. BRI merupakan market leader untuk UMKM mencapai lebih dari 70% . Dana yang disalurkan untuk UMKM mencapai 85% dari keseluruhan kredit dengan nilai lebih dari 1,000 trilyun rupiah (3).  Fakta bahwa kehadiran BRI sangat membantu UMKM,  BRIPahlawanFinansial.

Jumlah nasabah BRI yang berasal dari UMKM untuk mikro sebanyak 30,2 juta. Dan diperkirakan menjadi 45 juta pada 2024(4).  Jumlah usaha mikro ini mencapai 98,7% dari UMKM, dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 109,84 juta tenaga kerja atau 89,04% dari total tenaga kerja .Jumlah PDB yang disumbang daro usaha mikro sebesar dan 37,35% dari PDB untuk tahun 2019.(5)

Fakta obyektif yang membuat UMKM harus lebih diperhatikan selain besarnya kontribusi pada penyerapan tenaga kerja dan produk domestik bruto (PDB) adalah:

Usaha Mikro

  • Pola dari proses produksi memiliki  derajat mekanisasi sangat rendah/ umumnya manual; tingkat teknologi sangat rendah.
  • Orientasi pasar menjual ke pasar lokal untuk kelompok berpendapatan rendah
  • Profil ekonomi dan sosial dari pemilik usaha. Pendidikan rendah dan dari rumah tangga (RT) miskin; motivasi utama untuk survival.
  • Sumber dari bahan baku dan modal memakai bahan baku lokal dan uang sendiri.

Usaha Kecil Menengah

  • Berbeda dengan usaha kecil dan menengah yang memiliki kondisi lebih baik dari sisi manajemen, tingkat pendidikan pengelola usaha, akses pemasaran dan sumber bahan baku.

Kondisi usaha mikro yang terbatas dari banyak sisi, menjadi tanggung jawab pemerintah dan pihak perbankan untuk melakukan penguatan.

Transformasi  CRS BRI 

Salah satu program BRI yang difungsikan untuk menyelamatkan UMKM saat diterpa gelombang pandemi Covid19 adalah CRS. Menurut World Business Council For Sustainable Development, CRS adalah komitmen yang berkesinambungan dari kalangan bisnis untuk berperilaku etis dan memberi kontribusi bagi pembangunan ekonomi serasa meningkatkan kualitas kehidupan karyawan dan keluarganya, serta komunitas lokal dan masyarakat luas pada umumnya.

Program CRS ini dilakukan perusahanan dengan harus mencakup 3 fokus sekaligus yang dikenal dengan triple bottom line (TBL) yang dirumuskan oleh Elkington dalam bukunya Cannibals with forks: The Triple Bottom Line of 21st (1998) yaitu: (6)

1. Profit yaitu melihat kepentingan dari sisi keberlangsungan laba yaitu keutungan ekonomi yang memungkinkan terus beroperasi dan berkembang,

2. People dari sisi keberlangsungan masyarakat seperti pendidikan, penguatan kapasitas ekonomi, sarana kesehaan dan  

3. Planet  dari sisi keberlangsungan lingkungan hidup dan kelanjutan terjaga keragaman hayati.

Dalam konsep TBL ini, perusahaan harus lebih mengedepankan kepentingan stakeholder (semua pihak yang terlibat dan terkena dampak dari kegiatan yang dilakukan perusahaan) daripada kepentingan shareholder (pemegang saham). Penerapan konsep CSR pada korporasi adalah untuk terus bertahan di pasar (sustainability) yang dikenal dengan corporate sustainability.

Konsep Corporate Sustainability (CS) yakni aktivitas perusahaan untuk menjamin kelangsungan hubungan dengan para stakeholder dan terus mendorong perusahaan apat menjalankan operasi bisnisnya.

Ada 3 ukuran Corporate Sustainability (CS)  yaitu:

1. Economic impact yaitu keberlanjutan bisnis berkaitan dengan proses peningkatan kesejahteraan pada tingkat global, nasional dan lokal

2 .Social impact yakni pengaruh produk atau aktivitas operasional perusahaan terhadap kerusakan lingkungan

3.  Environment impact yakni pengaruh produk dan operasi perusahaan terhadap hak asasi manusia, buruh, kesehatan, keamanan, pengembangan regional dan hal lain yang berhubungan dengan komunitas.

Skema 3 pilar corporate sustainability (CS)/Dok.Pri
Skema 3 pilar corporate sustainability (CS)/Dok.Pri

Tahap selanjutnya dari transformasi CRS adalah Corporate Social Innovation yang berpijak pada 3 pilar yaitu:

1. Creating Shared Value dimana kebijakan dan proses teknik operasional yang meningkatkan nilai-nilai kompetitif perusahaan dan secara bersama memajukan kondisi ekonomi dan sosial

2. Social Innovation yakni inisiatif, produk atau proses yang secara mendalam mengubah keyakinan, perilaku, budaya, dinamika kekuasaan,dan akses ke sumber daya sosial. Tujuannya untuk mencapai pemerataan, peningkatan produktivitas dan ketahanan yang lebih besar.

3.Corporate Social Innovation yaitu perkembangan dari social innovation yang tidak hanya terbatas pada kegiatan sosial tetapi berhubungan dengan komunitas bisnis.

Pada praktiknya, kegiatan CRS BRI memiliki konsep untuk menumbuhkan UMKM berkembang secara berkelanjutan dan memberikan dampak positif dari UMKM itu sendiri dan dampak sosial yang merupakan lingkungan ekosistem UMKM berada. Pada HUT127BRI di tahun ini, konsep CRS BRI bisa dikembangkan dengan mengadopsi Corporate Social Innovation untuk UMKM. Konsep ini bisa menumbuhkan pengusaha UMKM yang cemerlang, , tumbuh berkembang, sustainability dengan nilai-nilai sosial yang dipegang  atau BRILianpreneur.

Sumber Pustaka:

  • 1.ekonomi.bisnis.com/read/20210319/9/1370022/survei-bi-875-persen-umkm-indonesia-terdampak-pandemi-covid-19
  • 2.Buku dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Tahun 2020.
  • 3.cnbcindonesia.com/market/20210811233435-17-267825/porsi-kredit-umkm-806-bri-kian-kokoh-sebagai-market-leader
  • 4.finansial.bisnis.com/read/20220214/90/1500152/bri-bbri-group-raih-311-juta-nasabah-kredit-mikro-pada-2021
  • 5.investor.id/finance/282370/nasabah-ultramikro-bri-capai-302-juta-tahun-ini
  • 6.Elkington, J.  (1998). Cannibals with forks: The Triple Bottom Line of 21st Century Businesses, Gabriola Island, BC Canada: New Society Publishers

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun