Mohon tunggu...
Arum Pusporini
Arum Pusporini Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter

Hello, you can call me Arum. I am starting to look for roles in copy writing, content writing, content creator and about social media handling. Currently working in this area. I am still learning and keeping people experience as on social media, content creator, copywriter, and content writer. Have a nice day everyone!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Miris! Bayi Usia 54 Hari Meninggal Usai Diberi Jamu

18 Januari 2023   11:41 Diperbarui: 19 Januari 2023   16:56 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Bayi Usia 54 Hari Meninggal Usai Diberi Jamu [Sumber: Freepick] 

TANGSEL. -- Kisah seorang ibu viral di sosial media, diunggah langsung di Facebook Aya Cans dan diposting ulang oleh akun Twitter @sbyfess, menunjukkan foto bayi yang masih dibungkus kain bedong.

Postingan tersebut menunjukkan bayi berusia 54 hari dengan beragam kabel alat bantu pernapasan, akibat diberi minuman tradisional oleh pihak keluarga. Alhasil bayi harus meregang nyawa.

“Usia anakku 54 hari dan aku mau bawa ke dokter tapi nggak diizinin sama pihak keluarga, katanya lebih baik dikasih jamu tradisional.” tulis ibu tersebut. Efeknya membuat bayi malang itu mengalami sesak napas, terkena infeksi paru-paru, dan naasnya meninggal.

Jenis ramuan tradisional yang diberikan berupa racikan daun kecipir dan kencur yang kemudian diperas lalu diberikan kepada sang bayi. Belum diketahui secara pasti apa alasannya dan bagaimana cara pemberian racikan jamu pada bayi.

WHO memberi anjuran untuk tidak memberi apapun selain ASI eksklusif di 6 bulan pertama anak, karena perlindungan untuk bayi agar terhindar dari berbagai penyakit. Selain itu, sistem pencernaannya belum sempurna untuk menyerap asupan selain ASI.

Kondisi tersebut menandakan keluarga belum teredukasi dengan baik terkait obat-obatan termasuk ramuan tradisional untuk anak. Perlu diketahui risiko pemberian jamu pada bayi akan menyebabkan infeksi, gangguan saluran pernapasan, keracunan, bahkan kematian.

Masalah lain yang cukup sulit dihilangkan adalah soal budaya dan kepercayaan masyarakat terkait pengobatan herbal yang diduga aman dan mampu mengobati siapa pun, termasuk anak kecil.

Dilansir dari Detikhealth, dr Denta menambahkan “Jika bayi sakit, ASI (air susu ibu) sudah cukup untuk pemulihan si kecil. Karena obat utama saat bayi sakit sudah ada secara alami dari sang ibu.” Tutupnya.

Penting untuk kita dalam membantu mengedukasi lingkungan sekitar atau keluarga, agar lebih bijak dalam melakukan sesuatu terkait dengan kesehatan anak. Apabila ASI tidak bekerja, segera kunjungi faskes terkait untuk mendapat penanganan langsung dari dokter anak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun