Mohon tunggu...
Muhammad Azry Zulfiqar
Muhammad Azry Zulfiqar Mohon Tunggu... Ilustrator - Independent Writer

Coffee, Fee, Fee muhammadazry34@gmail.com Blog: https://horotero.wordpress.com/ Bekerja dan mencuri waktu berselingkuh dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Hobi, Bakat, dan Minat Vs Pekerjaan (3 Vs 1 atau 3 in 1)

6 September 2020   07:54 Diperbarui: 6 September 2020   07:41 1214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Minat terhadap bidang hukum, bidang musik, olahraga, kegiatan sosial dan banyak lagi ini pun masih belum mendalam. Minat haruslah mendalam sampai ke detail-detailnya demi kebaikan-kebaikan dalam menanamkan minat kepada suatu hal.

Minat itu lebih kepada arah seseorang menentukan hal apa yang Ia pilih dan "Ia hanya ingin hal tersebut saja" sedangkan bakat lebih kepada pembentukan natural yang berujung kepada tindakan-tindakan  misalnya "Saya memiliki minat terhadap olahraga" dengan "Saya memiliki bakat dalam hal olahraga" yang berbeda dan memiliki kesamaan sekitar hanya 30 persen.

Jadi, seseorang yang memiliki minat olahraga belum tentu berbakat namun, seseorang yang memiliki bakat olahraga sudah pasti memiliki minat yang dibarengi dengan skill olahraga. Kedua hal ini memang banyak orang yang salah melihatnya karena kata ini disandingkan bersama-sama.

Tetapi, kembali lagi kepada pembahasan paling teratas yang dimana tiga hal (Hobi, bakat dan minat) bisa lebih baik jika dikombinasikan dengan pekerjaan. Seseorang yang hobi menggambar atau desain lalu memiliki minat terhadap semua yang berbau seni dan berbakat dalam hal tersebut jika memiliki pekerjaan di bidang desain grafis tentunya akan memiliki sisi positif dalam karirnya. Karena semua itu terkait dan masing-masing kriteria hobi, minat, bakat dan pekerjaan menyatu dan saling terkait.

Walaupun implementasinya berbeda, tentunya Mereka tidak akan terlalu kesusahan dalam bekerja. Walaupun menemukan hal yang sulit dalam pekerjaannya, maka jiwa nalurinya akan membantunya menyelesaikan kesulitan-kesulitan yang dihadapinya. Ditambah dengan jiwa kreatifitas yang siap melindunginya dalam menghadapi tuntutan tugas pekerjaannya.

Sekarang bandingkan dengan seseorang yang memiliki minat, hobi dan bakat dalam bidang menulis namun bekerja dalam bidang pekerjaan yang mengharuskan Ia banyak bertemu orang-orang. Kelihatannya mungkin agak aneh karena penulis biasanya cenderung introvert dan tidak match. Walaupun Mereka bisa setidaknya untuk melakukan untuk kewajiban pekerjaan, namun hasilnya mungkin tak semaksimal contoh diatas.

Oleh karena itu, pertahankan dan tingkatkan bakat. Kemudian jaga minat serta pelihara hobi lalu tentukan identitas dan akhirnya terbentuklah personal branding untuk bekal memasuki dunia kerja. Tentunya para perekrut lebih tertarik jika pekerjaan yang dilamar cocok kualifikasinya dengan sisi personal dan skill si pelamar serta dibarengi prestasi dan capaian dari bakat si pelamar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun