Namun apabila memang benar latar belakangnya adalah karena likuiditas maka hal ini juga perlu diperbaikki oleh Garuda Indonesia melalui tata kelola yang baik dan profesional, harapannya jangan ada lagi suntikkan dana untuk kesekian kalinya, perbaikilah apapun  yang selama ini menjadi penghambat pertumbuhan maskapai -- termasuk hal hal yang berasal dari internal perusahaan seperti misalnya biaya biaya tidak ada sangkut pautnya dengan bisnis maskapai.
Dana suntikan yang sebenarnya bisa didistribusikan kepada sektor lain agar pembangunan nasional dapat tumbuh cepat termasuk membangun jembatan udara agar pemerataan pembangunan dapat tercapai, tidakkah letih mendengar berita sedih yang sama dari waktu ke waktu ?
Laba operasional pada sebuah periode waktu bukanlah indikator progress yang harus dipamerkan setiap akhir periode operasional tapi pada tumbuhnya maskapai itu sendiri -- baik sebagai perusahaan maupun sebagai penyedia transportasi udara bagi NKRI.
Efisiensi memang menjadi fokus oleh semua maskapai di dunia setelah pandemi, dalam arti menekan segala biaya, dan jika dalam perspektif maskapai adalah mengurangi cost per available seat mile/kilometer selain dari biaya biaya lainnya maskapai sebagai perusahaan.
Mudah mudahan Garuda Indonesia tetap sehat dan selalu memastikan keselamatan penerbangan, serta menjaga kredibilitas maskapai dalam segala aspek termasuk informasi kepada publik yang notabene adalah pelanggannya.
Jadilah burung besi yang kokoh di ruang udara NKRI yang luas ini, wahai Garuda Indonesia, dan jadilah anak burung yang mandiri wahai Citilink.
Salam Aviasi.
Referensi :
kompas.com/tren/read/2025/05/06/123000965/garuda-indonesia-disebut-hentikan-operasional-15-pesawatnya-karena
kompas.id/baca/ekonomi/2022/12/20/suntikan-modal-negara-rp-75-triliun-bagi-garuda-indonesia-cair
acornwelding.com/blog/post/factors-affect-lifespan-aircraft
aviationweek.com/mro/aircraft-propulsion/pratt-leans-mro-network-offset-pw1100g-problems