Mohon tunggu...
Arsyil Majiid
Arsyil Majiid Mohon Tunggu... Mahasiswa - High Value Male

Do i wanna know?

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Maraknya Pembelian Online Shop Saat Pandemi Covid-19

25 Mei 2021   09:42 Diperbarui: 25 Mei 2021   09:45 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) mengeluarkan riset bahwa pada tahun 2020 tercatat 42,1% peningkatan pengeluaran konsumen online shop.

Peningkatan pengeluaran terjadi pada konsumsi kesehatan, hobi, dan tagihan. Pengeluaran ibu rumah tangga juga mengalami peningkatan di toko online sebesar 44,3%, barang yang banyak dibeli oleh Ibu rumah tangga antara lain masker, produk kesehatan dan makanan. Lalu untuk hobi begitu juga tagihan mengalami peningkatan sebesar 14,6% dan 19,5%.

Selama pandemi berbeda dengan ibu rumah tangga, konsumsi anak juga mengalami peningkatan sendiri pada games dan semacamnya tercatat sebesar 32,8%, sementara untuk produk kesehatan dan tagihan masing-masing meningkat sebesar 35,8% dan 14,5%.

Selanjutnya untuk peningkatan pengeluaran suami seperti membayar tagihan listrik, air, dan internet sebesar 22%. Diikutin dengan peningkatan produk kesehatan hobi sebesar 31,2% dan 24,6%.

Masih berlanjut dengan riset, tak heran jika online shop banyak diminati karena mudahnya akses berbelanja yang tidak memerlukan keluar dari rumah selama pandemi, sebanyak 71% memilih platform Tokopedia selanjutnya 53% untuk platform online shop yang lain dan 16% memilih belanja offline.

Banyak alasan mengapa memilih online shop dibanding dengan belanja secara offline, salah satunya karena promo atau gratis ongkir, harga lebih murah dan seperti yang tadi sudah disebutkan yaitu mudah dan tidak merepotkan.

Ditelusuri riset lebih lanjut bahwa konsumen baru meningkat pesat selama pandemi seperti di kalangan ibu rumah tangga, pelajar, mitra aplikasi online, wirausaha tanpa karyawan dan pekerja lepas.

Bagi konsumen yang bekerja dari kantor, jumlah konsumen lama tercatat sebesar 35%, dilanjutkan dengan konsumen baru saat pandemi tapi pernah belanja sebelumnya tercatat 26%, dan untuk konsumen baru yang berbelanja saat pandemi mencapai 25.5%.

Yang menarik dari data riset adalah jumlah konsumen dari kalangan pelajar saat pandemi lebih tinggi 14,2%. Tercatat 7,5% pelanggan lama dan 12,4% pelanggan yang berbelanja saat pandemi namun sebelumnya pernah belanja di platform.

"Platform belanja online Tokopedia semakin diandalkan berbagai kalangan. Konsumen baru dari kalangan ibu rumah tangga, pelajar, mitra aplikasi online, wirausaha tanpa karyawan dan pekerja lepas meningkat di masa pandemi," ujar Kepala LPEM FEB UI, Riatu Mariatul Qibthiyyah.

Sebelumnya, riset yang sama mengungkapkan bahwa 7 dari 10 pelaku usaha di Tokopedia mengalami kenaikan volume penjualan dengan median sebesar 133%.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun