Mohon tunggu...
Arsyana RelawatiPutri
Arsyana RelawatiPutri Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Sedang berkuliah S1 Pendidikan Matematika di Universitas Negeri Malang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengubah Persepsi Siswa tentang Sulitnya Pembelajaran Matematika

3 Agustus 2022   03:09 Diperbarui: 3 Agustus 2022   03:25 988
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam pendidikan, umum jika siswa akan cenderung mengelompokkanmata pelajaran ke dalam beberapa aspek tertentu. Beberapa mata pelajaran akan dikategorikan sebagai pelajaran yang mudah dan beberapa lainnya dianggap sebagai pelajaran yang sulit. Jika mengambil satu kasus umum dari kelompok mata pelajaran sulit, kita akan mendapatkan satu mata pelajaran yaitu matematika.

Kali ini, kita akan sedikit mengulas tentang "persepsi negatif siswa tentang sulitnya pembelajaran matematika". Pokok bahasannya meliputi dampak yang ditimbulkan, faktor kemunculannya, dan beberapa tips untuk upaya mengubah persepsi tersebut.
Persepsi negatif tentang pembelajaran matematika yang sulit akan memunculkan beberapa dampak pada diri siswa, beberapa diantaranya seperti muncul rasa takut, malas, dan anti terhadap pelajaran matematika. Selanjutnya dampak tersebut dapat memengaruhi penguasaan siswa dalam wawasan bidang matematika menjadi rendah dan siswa tidak akan memperoleh manfaat dari proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kehidupan.

Selanjutnya adalah faktor penyebab munculnya persepsi sulitnya pembelajaran matematika. Untuk faktor penyebabnya dapat kita bagi menjadi 2 kelompok, yaitu 1) dari faktor internal, meliputi kondisi fisik, psikologis dan mental siswa, serta motivasi dan semangat yang dimiliki. Serta 2) dari faktor eksternal, seperti model pembelajaran dan cara guru mengajar, media pembelajaran yang digunakan, serta lingkungan belajar dan masyarakat di sekitar siswa.

Setelah mengetahui dampak dan faktor penyebab persepsi siswa tentang sulitnya pembelajaran matematika, beberapa tips sebagai upaya dalam mengubah persepsi tersebut dibagi menjadi 2, seperti 1) upaya dari peserta didik, yaitu harus melawan semua rasa takut dan malas, serta bertanggungjawab untuk memunculkan kesadaran pentingnya matematika. Tidak perlu mendengarkan pendapat orang lain terkait persepsi negatif terhadap matematika dan dapat lebih memahami serta memaknai manfaat-manfaat dari matematika. 2) Upaya dari guru, yaitu guru harus memilih metode pembelajaran matematika yang tepat, kreatif, dan inovatif. Guru harus bersabar dan tetap berlaku adil kepada seluruh siswanya, serta lebih mengedukasi diri dan lingkungan di sekitar sehingga siswa dapat didukung kelancaran dalam  melaksanakan pembelajaran matematika.

Itulah sedikit ulasan tentang beberapa dampak adanya persepsi sulitnya pembelajaran matematika, faktor penyebab, dan tips untuk mengubah persepsi siswa. Semoga informasi yang kita bahas dapat bermanfaat dan berhasil dalam mengubah persepsi sulitnya pembelajaran matematika dalam diri siswa.

Referensi:
Aprianti, R. 2020. Layanan Informasi dalam Mengubah Persepsi Masyarakat tentang Keluarga Berencana di Desa Merak Batin Kecamatan Natar Lampung Selatan. Skripsi Sarjana, Universitas Raden Intan Lampung, 2020.

Irwanto. 2002. Psikologi Umum (Buku Panduan Mahasiswa). Jakarta: Prehallindo.

Saleh, A. A. 2018. Pengantar Psikologi. Makassar: Aksara Timur.

Siregar, N. R. 2017. Persepsi Peserta Didik Pada Pelajaran Matematika: Studi Pendahuluan Pada Peserta Didik Yang Menyenangi Game. Portal Jurnal Universitas Islam Sultan Agung, 1(2), 224.

Tyas, N. M. 2016. Analisis Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Matematika Kelas IV Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Skripsi Sarjana, Universitas Negeri Semarang, 2016. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun