Mohon tunggu...
Abahna Gibran
Abahna Gibran Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Pembaca

Ingin terus menulis sampai tak mampu lagi menulis (Mahbub Djunaedi Quotes)

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Nomor Urut Saja Kok Pada Ribut

22 September 2018   08:45 Diperbarui: 22 September 2018   09:20 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lembaga yang memiliki tugas dalam penyelenggaraan hajatan demokrasi di negeri ini, Jum'at malam (21/9) sudah menyelesaikan salah satu tahapan tugasnya, yakni pengundian nomor urut calon presiden-calon wakil presiden yang akan dipilih rakyat Indonesia pada 2019 mendatang.

Hasilnya, pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin mendapat nomor urut satu, dan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapat nomor urut dua.

Sebagaimana biasanya jelang Pilpres dan hajatan demokrasi lainnya, sejak jauh hari sudah mulai terasa adanya perubahan suhu politik yang semakin naik. Dua kubu saling sikut, saling dorong, berebut untuk tampil paling depan di muka publik. Tentu saja dengan ambisi agar dipandang lebih hebat dan lebih baik.

Hal itu tidak saja terjadi di tingkat elit. Wong cilik di kota maupun di desa pun sepertinya ikut tergelitik. Meskipun informasi yang mereka dapatkan hanya lewat media, tentang sosok calon pemimpin yang akan mereka pilih nanti pada waktunya, akan tetapi dalam hal membicarakan calon yang dijagokannya, selain seperti merasa sudah begitu dekat dengan yang bakal dipilihnya, juga dalam bersilat lidah tidak kalah dari politikus dari Senayan saja tampaknya.

"Alhamdulillah, Bapak Prabowo Subianto mendapat nomor undian dua semalam. Itu artinya Tuhan telah menentukan kalau pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan tampil sebagai pemenang," kata Mang Sopyan seraya meraih gelas kopinya.

"Lha, bukankah nomor dua itu berarti posisinya sesudah nomor satu? Coba saja kamu ingat sewaktu mulai belajar berhitung saja, bukankah yang pertama kau sebut adalah nomor satu?" timpal Kang Udin.

"Bukan itu maksud saya. Bukan dalam hitungan matematika. Tapi kalau kita merujuk pada pilpres 2014. Pasangan Jokowi-Jusuf Kalla yang menjadi pilihan Kang Udin, bukankah bernomor urut dua saat itu. Sementara Prabowo-Hatta Rajasa mendapatkan nomor urut satu. Tapi dalam kenyataannya keberuntungan ada pada nomor dua. Jokowi-JK. Sehingga saya yakin, sekarang pun akan terjadi seperti sebelumnya..."

"Kalah lagi!?" Kang Udin memotong.

"Ya tidaklah. Justru keberuntungan akan berpihak pada pasangan Prabowo-Sandi. Sedangkan Jokowi-Ma'ruf Amin akan menjadi pecundang. Tidak menutup kemungkinan malah akan kalah telak." Sahut Mang Sopyan.

"Sok tahu. Itu sih menurut kamu karena Prabowo memang jagoanmu. Kalau menurutku justru Jokowi akan tetap tampil sebagai pemenang. Terlebih lagi sekarang ini banyak partai yang mendukungnya. Kalau dibandingkan dengan partai pendukung jagoanmu, masih unggul Jokowi-Ma'ruf lho," timpal Kang Udin.

"Enggak ngaruh juga ah. Masalah partai pendukung tidak bisa dijadikan jaminan untuk menang. Ingat, Mang. Ingat 2014..." Kang Sopyan suaranya mulai tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun