Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Asas Monoloyalitas Suami-Istri Salah Satu Benteng Seks Bebas

27 Februari 2020   23:13 Diperbarui: 1 Maret 2020   14:09 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi /Tirto.id

Pergaulan bebas di kalangan remaja yang berujung pada terjadinya hubungan seks yang bebas, alias tanpa adanya suatu  ikatan yang sah, merupakan suatu masalah besar yang patut mendapat perhatian. 

Bagaimana pun akibat dari hubungan seks bebas niscaya bakal diikuti banyak masalah lain di belakangnya.  Seumpama status dalam pengisian kolom identias, baik kartu tanda penduduk (KTP), paspor, dan lain sebagainya akan dipertanyakan. 

Begitu juga status anak keturunan pasangan tersebut sami mawon juga, alias tak ada bedanya dengan kedua orang tua biologisnya. Apabila membutuhkan akta lahir saja misalnya, sudah pasti akan mendapat kesulitan.

Belum lagi kalau sampai bicara dengan masalah agama. Sepertinya semua agama yang ada di Indonesia ini mengharamkan adanya hubungan seks bebas di antara para penganutnya. 

Terlebih lagi sebagian besar masyarakat di negeri ini masih menganut budaya konservatif, dan menganggap tahu terhadap masalah seks.

Akan tetapi apabila hubungan seks bebas, pelecehan seksual, juga pemerkosaan, hingga praktik aborsi yang sudah dianggap sedemikian masifnya terjadi belakangan ini, para orang tua dan para pemangku kepentingan pun dibuat pusing karenanya. Lalu apa yang harus dilakukan?

Semuanya Dimulai dari Rumah Sendiri

Sepertinya dalam masalah tersebut, kedua orang tua di rumah memiliki peran yang besar. Sehingga pandangan tabu pun harus segera dienyahkan, dan pendidian seks sudah saatnya diberikan kepada anak-anak sedini mungkin.

Hal itu barangkali dapat dimulai dengan sikap kedua orang tua di dalam membina hubungan di tengah keluarganya. 

Rumah tangga yang harmonis bukan sekedar angan-angan belaka, akan tetapi harus diciptakan oleh suami dan isterinya dengan bermodalkan cinta dan kasih sayang. Selain itu menjaga kesetiaan satu dengan lainnya pun harus tetap dipertahankan. 

Sebagaimana dikatakan Usep Romli, sastrawan dan budayawan Sunda di dalam salah satu puisi karyanya, asas monoloyalitas, atawa kesetiaan pada pasangan merupakan langgengnya suatu ikatan hubungan suami-isteri dalam membina rumah tangganya.

Hal itu dianggap suatu hal yang penting diperhatikan, karena kedua orang tua merupakan guru pertama bagi anak-anaknya dalam kehidupannya. Tutur kata dan perilaku orang tuanya akan menjadi suri tauladan bagi mereka. 

Baik langsung maupun tidak langsung orang tua tersebut memberikan pelajaran kepada mereka.

Munculnya fenomena anak-anak yang terjerumus di dalam pergaulan bebas, menjadi anak punk, atawa juga geng motor belakangan ini, anak-anak tersebut disinyalir berasal dari keluarga broken home, atawa keluarga berantakan. 

Baik karena kedua orang tuanya memiliki kesibukan masing-masing yang menyebabkan tidak lagi mempunyai perhatian terhadap anak-anaknya, maupun lantaran adanya perceraian karena berbagai maslah yang jadi penyebabnya. 

Selain memelihara keharmonisan rumah tangga, faktor keterbukaan komunikasi dengan anak-anak pun perlu mendapat perhatian juga dari kedua orang tuanya. Termasuk di dalam pendidikan seks. 

Sebagaimana dikatakan oleh dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Boyke Dian Nugraha, setiap orang tua, dan calon orang tua sudah saatnya memiliki pengetahuan tentang seks. 

Berbekal pengetahuan tentangnya, orang tua bakal dapat memberikan penjelasan kepada anak-anaknya sejak kecil, bahwa ada bagian tubuh mereka, yang disebut organ intim yang tidak boleh disentuh oleh orang lain, siapa yang boleh membuka pakaiannya, hingga apa yang harus dilakukan anak ketika ada orang lain yang ingin menciumnya.

Dengan memberi pendidikan seks, anak dapat melindungi organ intimnya, dan tahu bagaimana cara bergaul yang sehat.

Semoga. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun