Mohon tunggu...
ARIF ROHMAN SALEH
ARIF ROHMAN SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Saat Tersisa 10 Ribu Rupiah di Dompet

26 Juni 2022   17:28 Diperbarui: 26 Juni 2022   18:07 903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dompet tanpa uang. Sumber: Andrew Khoroshavin on pixabay.com

Kata-kata kakak sangat terdengar jelas. Mengabarkan bahwa bibi baru saja meninggal dunia dan sudah menuju perjalanan pulang ke rumah ibu. Sesuai permintaan almarhumah bibi.

Segera kopi hangat di tatakan berpindah ke perut. Menyisakan cukup banyak di cangkir untuk segera meluncur lagi ke Banyuwangi.

Sesampai Kalibaru, rintik gerimis terhenti. Sinar matahari menyembul di balik awan-awan yang masih berusaha menghalangi untuk menyinari bumi.

Suasana terlihat ramai di rumah orang tua. Banyak pelayat mulai mempersiapkan pemandian jenazah.

Ibu dan ayah menyambut dalam suasana duka mendalam. Maklumlah, saudara ibu hanyalah bibi. Adik kandung satu-satunya yang lebih dulu berpulang ke Illahi Rabbi.

Aku segera memanjatkan do'a di depan jenazah bibi. Sembari mengingat kembali kenangan bersahaja di waktu yang telah lalu.

Segera aku menanyakan keperluan untuk pemakaman. Membelikan apapun yang dibutuhkan. Hingga tak terasa uang 1 juta rupiah  didompet tersisa hanya 210 ribu rupiah.

Selepas pemakaman, kulihat ibu begitu berduka. Aku ambil dompet. Kuserahkan uang 200 ribu rupiah ke Ibu. Terlihat Ibu keberatan menerima uang dariku yang hanya tersisa 10 ribu rupiah di dompet.

Kupeluk ibu dan aku yakinkan cukup untuk beli bensin hingga sampai kembali di Probolinggo. Do'a ibu dan bapak yang kuharapkan demi keselamatan selama di perjalanan. Siang ini aku pamit pulang, mengingat istri masih sakit dan esok harus kerja lagi.

Uang 10 ribu rupiah kubelikan bensin 5 ribu rupiah di SPBU Krikilan dan cukup hingga di Lumajang. Sesampai Lumajang, uang sisa 5 ribu rupiah kubelikan bensin di SPBU Kedungjajang. Praktis dari Kedungjajang hingga Kota Probolinggo (rumah) se-rupiahpun aku tidak punya.

Syukurlah, sepanjang perjalanan tidak ada hal mengkhawatirkan terjadi. Sesampai di rumah, semua kuceritakan kepada istri. Kami yakin akan ada gantinya, asalkan ikhlas untuk hal kebaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun