Mohon tunggu...
ARIF ROHMAN SALEH
ARIF ROHMAN SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Hanya dengan Pengalaman, Cukupkah Menjadi Ibu Pengetahuan bagi Anak?

26 Juli 2021   15:13 Diperbarui: 29 Juli 2021   03:00 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi belajar dengan memanfaatkan laboratorium. Sumber: Felixioncool on pixabay.com

Anak terkungkung dalam sistematika belajar yang lebih menitikberatkan pengetahuan. Alhasil, guru menciptakan suasana belajar sebatas ruang kelas dengan mata pelajaran terpaket dan tumpukan buku sebagai teori. Lebih tragis, keberhasilan output belajar anak masih "dikemas" dengan capaian hasil belajar lewat ujian yang sentralistik.

Andaipun capaian hasil belajar diserahkan ke satuan pendidikan, masih ada aturan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Aturan ini jelas "memeras" anak dan "membelenggu" guru untuk mengukur capaian hasil belajar secara faktual.           

Ilustrasi belajar dengan memanfaatkan laboratorium. Sumber: Felixioncool on pixabay.com
Ilustrasi belajar dengan memanfaatkan laboratorium. Sumber: Felixioncool on pixabay.com

Bagaimana Seharusnya Hakikat Belajar di Sekolah?

"Membaca adalah Jendela Dunia" dan "Pengalaman Sebagai Pengetahuan yang Hidup" harusnya menjadi satu kesatuan yang utuh (holistik). Teori yang dituangkan dalam konsep "pengetahuan" di buku sepatutnya mampu dipraktikkan sebagai pembelajaran berbasis aktivitas siswa dalam lingkup lingkungannya.

Lingkungan belajar anak bukan hanya ruang kelas yang "mati". Tetapi mampu memanfaatkan kelas dan lingkungan sekolah menjadi pengetahuan yang hidup.

Di tingkat kelas rendah, anak belajar membaca dan berhitung memanfaatkan lingkungan sekolah dengan pola bermain dan menyusun kartu huruf dan angka (misalnya). 

Tentu dibutuhkan kreativitas guru sebagai desainer pembelajaran agar dengan pola "Pembelajaran Lewat Permainan", anak memiliki pengalaman dan pengetahuan untuk lebih senang belajar membaca dan berhitung.

Bisa juga dalam berhitung memanfaatkan kantin sekolah. Lepaskan anak untuk membeli barang di kantin sesuai keinginan dan pilihan mereka.

Lalu mintalah tiap anak menghitung berapa jumlah barang yang dibeli, berapa uang yang harus dibayar, berapa jumlah uang kembalian, berapa sisa uang saku yang ada secara bergilir, sedangkan teman yang lain mengamati dan mendiskusikan hal-hal yang perlu lebih lanjut diketahui.

Dalam pelajaran biologi, anak diajak ke luar kelas. Sekolah wajib menyediakan lahan untuk berkebun. Ajari anak bagaimana cara menanam dan merawat tanaman yang baik. 

Sesuaikan buku pelajaran dengan langkah-langkah pembelajaran berbasis aktivitas siswa. Gali pengalaman dan pengetahuan dari sudut pandang teori dan praktik secara ilmiah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun