Mohon tunggu...
ARIF ROHMAN SALEH
ARIF ROHMAN SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Cerpen: Sarung Kumal Mbah Suro Ugal

10 Mei 2021   07:59 Diperbarui: 10 Mei 2021   21:23 2399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jalan rimbun nan sepi. Sumber: Darwis Alwan on Pixabay.com

Arfha menuju *lincak satu-satunya yang ada di teras. Tempat nyaman menitipkan pantat untuk ngobrol tentang segala hal dalam keluarga. 

"Tadi kau mau nanya apa?"

Arfha tidak segera menjawab. Pantatnya diputar empat puluh lima derajat dan menghadap tepat ke arah Mbah Wiro. Dipandangnya wajah teduh di depannya.

"Pakde perhatikan nggak, sarung Mbah Suro?"

"Kenapa dengan sarung Mbah Suro?"

"Sejak lima kali mampir ke sini. Aku perhatikan sarung Mbah Suro yang itu-itu saja!"

"Itu-itu saja bagaimana maksudnya, Fha?"

"Ya hanya dua itu saja yang dipakai. Satu motif kotak-kotak warna hitam. Satunya lagi motif kotak-kotak warna merah. Kumal dan ada beberapa tambalan lagi!"

***

Mbah Wiro tidak segera menjawab. Disantapnya ketela rebus yang masih mengepulkan asap tipis. Menghangatkan suasana dingin yang sedang dimain-mainkan angin sepoi-sepoi.

"Ada lagi yang ingin kau sampaikan?"

"Ada. Dua kali aku beri sarung baru, rasanya nggak pernah dipakai!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun