Mohon tunggu...
ARIF ROHMAN SALEH
ARIF ROHMAN SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pilih Kampus, Bisa Nggak Hanya dengan Beasiswa?

11 Januari 2021   22:00 Diperbarui: 11 Januari 2021   22:03 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kuliah Umum di Sebuah Kampus. Sumber: felixioncool on Pixabay.com

Sumber: laporan Kinerja Kemenristekdikti 2019
Sumber: laporan Kinerja Kemenristekdikti 2019
Barapa nominal bantuan uang yang diterima? Dinukil dari laman bidikmisi.belmawa.ristekdikti.go.id besaran biaya Bidikmisi adalah 6.6 Juta Rupiah/Mahasiswa/Semester yang terdiri atas 2 komponen : (1) Bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan sebesar Rp 2.400.000,00 (dua juta empat ratus ribu rupiah) per-semester per-mahasiswa; dan (2) Bantuan biaya hidup yang dibayarkan ke rekening mahasiswa sebesar Rp 4.200.000,00 (empat juta dua ratus ribu rupiah) per-semester per mahasiswa yang ditetapkan dengan SK Rektor/Direktur/Ketua.

Kedua, Program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA)

Pemerintah mengalokasikan dana untuk memberikan bantuan biaya pendidikan kepada mahasiswa yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya, dan memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang mempunyai prestasi tinggi, baik kurikuler maupun ekstrakurikuler.    

Dikutip dari laman Universitas Al Azhar Indonesia, mahasiswa yang mendapatkan beasiswa BBP-PPA, akan mendapatkan dana sebesar Rp. 400.000/bulan, dan akan dibayarkan oleh Kemenristekdikti untuk 1 semester (6 bulan) sebesar Rp. 2.400.000,-. Biaya yang diberikan akan diterima langsung oleh penerima beasiswa.

Jelas bantuan yang tidak sedikit. Harapannya, mahasiswa dari keluarga kurang mampu dapat terus menuntaskan jenjang pendidikan tinggi hingga lulus dan minimal meraih gelar sarjana.

Bisakah hanya dengan Beasiswa Memilih Kampus untuk Kuliah?

Program beasiswa dari pemerintah merupakan peluang dan tetap harus disesuaikan dengan tingkat ekonomi orang tua. Mengingat ada komponen biaya lain yang harus ditanggung secara mandiri. Bijak memilih tempat kuliah perlu dipertimbangkan secara matang.

Ilustrasi kegiatan kuliah. Sumber: Gerd Altmann on Pixabay.com
Ilustrasi kegiatan kuliah. Sumber: Gerd Altmann on Pixabay.com
Ingat, program bantuan pemerintah tidak serta merta dapat menutup semua kebutuhan biaya kuliah dan jatah hidup. Mahasiswa perlu mempertimbangkan hidup biaya murah di kampus yang akan mereka pilih. Contoh, kuliah di Jember (Misal UNEJ) lebih murah biaya hidupnya dibanding daerah lain.

Masih tetap bersikukuh dengan pilihan favorit yang tempat kuliah lebih mahal biaya hidupnya? Sangat bisa. Namun dibutuhkan ikhtiar dan kemandirian lebih. Contoh, memilih Jakarta sebagai tempat kuliah (Misal UI). Tetapi mahasiswa harus mampu melihat peluang usaha sambilan untuk menambal kekurangan biaya yang disokong oleh orang tua dan beasiswa dari pemerintah. Di jaman digital, kemandirian dengan berwirausaha adalah suatu keniscayaan dengan cara online maupun offline.

Bagaimana? Manfaatkan berbagai peluang yang ada. Pupuk kemandirian untuk menjawab tantangan yang ada. Dengan keyakinan dan ikhtiar tanpa lelah, yakin kalian (generasi muda) dapat pilih kampus untuk tempat kuliah sesuai cita-cita. Semoga.  

Probolinggo, 11 Januari 2021

Penulis: Arif R. Saleh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun