Lidah terasa kelu, tak seperti biasa. Kali ini dia menyeringai.
"Hanya ingin menemanimu" jawabnya singkat.
Bibirnya yang menebal tiba-tiba serasa hampir menempel di pipi. Reflek aku mendorong wajahnya. Aneh, tangan ini semakin terasa kaku dan dingin. Â Â
Aku segera berdiri. Kuraba pipi, terasa sangat dingin. Kulirik sosok itu, masih menatapku. Senyumnya bagiku seakan suatu tanda. Entah tanda apa....
Aku membelakanginya. Masih dengan tangan kiri di pipi yang dingin, kuraih cermin di atas lemari.
Saat aku bercermin, kulihat wajah pucat dengan bibir kering menghitam. Rambutnya panjang terurai.
Di cermin, bukanlah aku. Tapi aku adalah wajah pucat dengan bibir kering menghitam. Di cermin itu.... Â Aku bertanya, hantukah aku?....
NKRI, 06.03.2018