Mohon tunggu...
ARIF ROHMAN SALEH
ARIF ROHMAN SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Bertanya, Hantukah Aku?

6 Maret 2018   01:23 Diperbarui: 6 Maret 2018   03:46 7831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : hipwee.com

Gelap malam, nyanyian beda alam, masih lirih terdengar. Bunyi hujan, masih enggan menghentikan hentakan. Sedang degup dada, mulai menangkap keganjilan.

"Sudahlah, waktunya kau tidur...." lirih meminta di telinga.

"Tidak!.... Meskipun ini malam digulung siang, masih akan kucipta puisi"

Sejenak hening. Hingga aura dingin menelusup, tepat di tengkuk. Serasa merambat turun. Dan secepat pikiran mengikuti, jejaknya hilang di pusar kepala.

"Jika itu inginmu, teruskan.... Aku khan senang menemani" kembali sosok itu berkata.

Dia menggeser kursi, duduk tepat di sisi kiri. Bulu-bulunya yang kasar terasa menusuk. Kulit tangannya yang menebal, terasa berat di pundak.

Aku hanya diam. Jemariku semakin memucat. Pikiranku buntu. Tak mampu lagi mencipta kata demi kata.

"Kenapa? Teruslah kau cipta puisi"

Aku masih diam. Kulirik dia. Bola matanya yang besar memerah, membuatku sedikit beringsut ke kanan. Yang paling menyita perhatian, taringnya masih bau anyir darah.

Kali ini dia mendekapku. Anehnya aku masih diam. Dari tubuhnya menguar keringat. Mampu sedikit mengusir rasa takut dan mulai lenyap.

"Apa maksudmu mendekapku?" tanyaku.

Lidah terasa kelu, tak seperti biasa. Kali ini dia menyeringai.

"Hanya ingin menemanimu" jawabnya singkat.

Bibirnya yang menebal tiba-tiba serasa hampir menempel di pipi. Reflek aku mendorong wajahnya. Aneh, tangan ini semakin terasa kaku dan dingin.   

Aku segera berdiri. Kuraba pipi, terasa sangat dingin. Kulirik sosok itu, masih menatapku. Senyumnya bagiku seakan suatu tanda. Entah tanda apa....

Aku membelakanginya. Masih dengan tangan kiri di pipi yang dingin, kuraih cermin di atas lemari.

Saat aku bercermin, kulihat wajah pucat dengan bibir kering menghitam. Rambutnya panjang terurai.

Di cermin, bukanlah aku. Tapi aku adalah wajah pucat dengan bibir kering menghitam. Di cermin itu....  Aku bertanya, hantukah aku?....

NKRI, 06.03.2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun