Mohon tunggu...
Arrizal Tegar Al Azhar
Arrizal Tegar Al Azhar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mahasiswa biasa yang suka nulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mengapa Alkohol Teras Dingin di Kulit tapi Panas di Dalam Tubuh?

1 Februari 2024   10:39 Diperbarui: 1 Februari 2024   10:42 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh bridgesward dari Pixabay

Dua Sisi Yang Kontradiktif

Seiring kita merayakan momen bersama teman-teman atau merelaksasi diri di akhir pekan, tak jarang kita terlibat dalam kenikmatan minuman beralkohol. Satu hal yang mungkin pernah membuat kita bertanya-tanya adalah kenapa saat kita menyentuh alkohol, kulit kita merasakan sensasi dingin yang menyegarkan, namun begitu minuman tersebut masuk ke dalam tubuh, kita malah merasakan kehangatan yang membara?

Sama halnya dengan luka di permukaan kulit. Pernahkan Anda mengalami luka atau cedera di permukaan kulit? Anda biasanya akan memberikan pertolongan pertama dengan membasuhnya dengan air kemudian memberikan alkohol untuk mencegah terjadinya infeksi.

Ketika alkohol tersebut terkena permukaan kulit yang mengalami luka, biasanya Anda akan merasakan rasa perih dahulu, kemudian lama kelamaan akan terasa dingin.

Fenomena ini bisa menjadi misteri bagi banyak orang, seperti kita seolah-olah bermain-main dengan dua sisi yang kontradiktif dari suatu zat. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam mengenai interaksi antara alkohol dan tubuh kita, serta memahami mengapa reaksi kulit dan internal tubuh terhadap alkohol dapat bersifat sangat berbeda.

Saat kita merenung tentang fenomena ini, pertanyaan mendasar muncul: mengapa alkohol bisa memberikan sensasi berbeda antara kulit dan dalam tubuh? Mari kita kupas habis misteri ini dan mengungkap rahasia sains di balik produk berbasis alkohol.

Proses Evaporatif

Efek dingin yang dirasakan dari alkohol ketika terkena kulit disebabkan karena alkohol mengalami proses pendinginan evaporatif atau penguapan. Alkohol mengandung molekul-molekul yang memiliki titik didih relatif rendah. Di sisi lain kulit memiliki energi panas yang cukup untuk membantu proses penguapan molekul-molekul tersebut.

Sehingga, ketika molekul-molekul alkohol menyentuh permukaan kulit, energi panas dari dalam kulit akan membuat molekul alkohol bergerak dengan cepat dan terjadi lah proses penguapan, dimana molekul alkohol yang berbentuk cairan tersebut akan menguap menjadi gas. Molekul tersebut akan bergerak membawa energi panas tersebut. Hal ini lah yang kemudian memberikan efek dingin, sebab penguapan suatu cairan bersifat mendingin.

Berbeda dengan air biasa yang menguap, alkohol memiliki efek pendinginan yang lebih kuat. Hal ini disebabkan, sekitar 70% alkohol terdiri dari isopropil alkohol. Sisanya adalah air dan zat lainnya. Molekul isopropil tidak saling berikatan kuat pada suhu kamar, dimana hal ini berbeda dengan air. Sehingga, alkohol akan menguap lebih cepat dibandingkan dengan air. Semakin banyak molekul yang menguap, semakin banyak pula energi panas yang dibawanya. Itu lah sebabnya efek pendinginan alkohol menjadi lebih kuat.

Alkohol dalam Aliran Darah

Sedangkan, dalam konteks yang berbeda, minuman dengan kandungan alkohol justru memberikan efek hangat bahkan panas ketika masuk ke dalam tubuh. Bagaimana penjelasan mengenai hal ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun