Mohon tunggu...
Arri Maya
Arri Maya Mohon Tunggu... -

ayolah adikku , selamilah sastra. kau tidak akan terlihat gagah dengan pedang di pinggang seperti itu. tapi hanya dengan sastra lah kau bisa menelan wajah rembulan atau memecah gelombang tujuh samudera

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Numpang Tidur Pada Sang Tuan Rumah

12 Mei 2014   18:14 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:36 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

by : Arrimaya.com
Gemericik asyik tak mengusik, datang dari kolam kecil sebelah kiri kupingku.Sang pemilik rumah sudah pamitan tidur menyusul istrinya di peraduan.Kekasihku pun sudah melayarkan kepenatan di negeri mimpinya.

Sekarang temanku lembar kertas digital yang keyboardnya ku gerayangi dengan ujung ujung jariku.

Tengah malam yang asyik, sekarang aku akan menulis apa ? tanpa ada yang mengguruiku, tanpa ada yng membatasi fikiranku.
Inilah aku jika sudah lewat tengah malam. bukan aku yang kau lihat ketika pagi, ...
Tapi , aku tetap aku , seprti ketika dalam pelukan dadamu yang jantungnya berdegub menyahut sapaan hatiku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun