Mohon tunggu...
Arri Maya
Arri Maya Mohon Tunggu... -

ayolah adikku , selamilah sastra. kau tidak akan terlihat gagah dengan pedang di pinggang seperti itu. tapi hanya dengan sastra lah kau bisa menelan wajah rembulan atau memecah gelombang tujuh samudera

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sekuntum Bunga Tebu Buat Emak

13 Mei 2014   20:26 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:32 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

by Arri Maya

Emak,...dalam hitungan beberapa hari lagi anakmu ini akan kehilangan mata pencaharian.
pasti dalam beberapa bulan kedepan, aku tak bisa membelikanmu bawang merah, cabai, dan garam batangan.
rasanya , beras jatah pemerintah ini harus di syukuri,..sebab sudah lebih dari cukup untuk mengganjal perut dan bertahan hidup SEMENTARA WAKTU.

Emak.,..dalam beberapa malam kedepan, aku akan menadahkan tangah keatas untuk meminta uang recehan yang tersimpan di balik "kain centhing"mu itu untuk menyumpal mulutku dengan cerutu.

Emak,..semoga kau selalu sehat dan diberi panjang usia
aku sangat MEMBUTUHKAN mu...
aku rindu di nina bobokan bagai masa kecil dulu
dengan lagu lagu dolanan ning nong ning gung ...

Emak,...hanya sekuntum bunga tebu ini yang bisa ku persembahkan untukmu...
bukan intan permata
bukan nama BANGGA
bukan gelar SARJANA
bukan PANGKAT DERAJAT

tapi SEKUNTUM BUNGA TEBU
dari anak lelakimu yang bengal dan ndableg !

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun