Mohon tunggu...
Arri Maya
Arri Maya Mohon Tunggu... -

ayolah adikku , selamilah sastra. kau tidak akan terlihat gagah dengan pedang di pinggang seperti itu. tapi hanya dengan sastra lah kau bisa menelan wajah rembulan atau memecah gelombang tujuh samudera

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pranata Mangsa

12 Mei 2014   18:08 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:36 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Arri Maya

Suarane gareng pong cementer ing wit witan jati
koyo pratanda tumekaning mongso ketigo
lumaku ing sak kiwa tengene kali cacing mburi omahku
rasaning atiku kaya tansaya njerit krungu lelagone gareng pong kae

Gusti,...kembang srengenge kang mlethek kae
cahyane ceblok ing pang pang godhong waru
Angenku daklarak ing pangumbaran
Kelindhes wektu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun