Mohon tunggu...
Arrie Boediman La Ede
Arrie Boediman La Ede Mohon Tunggu... Arsitek - : wisdom is earth

| pesyair sontoloyo di titik nol |

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Maaf, Aku Semakin Muak

27 November 2015   19:16 Diperbarui: 27 November 2015   19:16 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="ilustrasi: republika.co.id"][/caption]

sesungguhnya, tidak sepantasnya kutuliskan kata-kata ini disini
akan tetapi rasa-rasanya tak ada lagi sesuatu yang harus kutuliskan
kata-kata dan kalimat-kalimat terbaikku sudah sering kutuangkan di wahana ini
bahkan segala macam pujapujipun sering kulontarkan, tak siang, tak malam

lantas, kenapa pula mesti kurasakan perasaan yang sebagaimana yang kurasakan saat ini?
mungkin aku memang setengah gila atau jangan-jangan aku memang benar-benar telah gila
sebagaimana yang sering kudengar cacian dan cercaan di ruang-ruang tanpa batas ini
atau memang mesti kuanggap perlu untuk ku-amin-kan

entahlah, dalam anggapanmu mungkin ini bukan soal yang serius
atau bisa saja akan menjadi sesuatu yang sedemikian seriusnya bagimu
bukankah engkau mahabisa untuk melakukan segala sesuatu yang kau kehendaki?
sebagimana katamu "cukup hanya dengan satu sentilan pokoknya semuanya beres!"

hm, apapun juga yang engkau maksudkan sebagaimana keinginanmu
tak akan bisa membuatku bergeser dari tempatku berpijak, ini keyakinanku
pun, tak ingin kumenjadi pembenar untuk sesuatu yang belum kuketahui kebenarannya
kerana, kebenaran itu adalah sesuatu yang memiliki nilai-nilai keluhuran budi pekerti

telah sekian lama kita berjalan dalam ruang dan waktu yang berbeda
tak akan mungkin kita akan pernah sejalan dan sepaham dalam memaknai setiap kata yang melintas
menurutku, ini bukan hanya sekadar ketetapan hati semata
tapi, lebih dari yang engkau bayangkan tentang sesuatu yang belum pernah aku ungkapkan

engkau mungkin kebal; namun, jika akhirnya semuanya mesti berakhir, kupastikan itu bukan kehendakku
kuyakinkan pula bahwa ini bukan sekadar retorika-retorika sumir yang menguap sebagaimana basabasi dari bibir-bibir para pembenar
aku tak punya kuasa untuk mengatakan tidak pada sesuatu yang akan terjadi, aku bukan siapa-siapa
walaupun sesungguhnya dihati kecilku selalu berkata, "maaf, sesungguhnya akupun sudah semakin muak!"

sumur serambi sentul, 27/11/2015
©2015-arrie boediman la ede

kepada "J" di "I"
percayalah semuanya ini karena cintaku, bukan karena benciku
lantas, kenapa engkau masih diam?
salamku,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun