Mohon tunggu...
Muhammad Arrasy
Muhammad Arrasy Mohon Tunggu... -

Muhammad Arrasy, Asal Kedang Nusa Tenggara Timur..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sejarah Pemerintahan dan Perkembangan Islam di Kedang

29 November 2014   02:09 Diperbarui: 4 April 2017   18:14 2269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona


  • Musa Sarabiti belajar di Makassar dan Buton Bau – bau
  • Bapa Lawe Sarabiti juga  di Makassar dan Buton Bau – bau
  • Jawa (Imam Jawa) belajar di Batipu, Padang Sumatra Barat dan di Tanah Jawa(sehingga sering disebut (Imam Jawa)

GENERASI II (kedua)


  • Jaudin Laba belajar di Seram saparua
  • H. Musa belajar di Makassar Buton bau – bau
  • Bapa Diyah Belajar di tanah Jawa juga Buton bau – bau.
  • Butu (Jou) belajar di Tarnate Seram, Saparua.
  • Raha Dato belajar di seram saparua (yang semboyan kebesarannya sering beliau nyatakan dalam orasinya “SERANG GORANG YO”).
  • Ana Koda Haba belajar di Buton bau-bau karena jadi juragan maka dijuluki ANAKODA HABA.
  • Raja Mamboli dari Dapubeang juga belajar di serang Saparua.
  • M. Abd Wahid belajar di Buton, Bau-bau dan makassar.

Kemudian datang para ustadz dari Padang Sumatera barat mengajarkan ilmu agama islam di kalikur/Kedang sampai beberapa saat baru kembali, tepatnya di Batipu dan padang pariaman Sumatera Barat. Catatan yang diperoleh penulis dari para leluhur bahwa agama islam masuk di Kedang/kalikur pada tahun 1700-an.

Kemudian menyusuli SYEKH IBU ABUYA dari keturunannya datanglah H.MUSLIM BIN ABD SYEKH ALWAN masuk di Kalikur melalui Bonerate tinggal di Kalikur tepatnya di Huna banten kemudian mengawini Hj. St. Aisyah anak dari H. Misbah cucu dari Bapa lawe sarabiti juga Mengajarkan ilmu agama islam dan menetap di kalikur dengan menurunkan beberapa anak kemudian kembali ke Mekkah hingga meninggal di Mekkah. Hingga saat ini anaknya H. St. Fatimah masih menetap di Mekkah...

Yang menarik dan istimewa Pemerintah Negeri Kedang/Kalikur pada masa lampau sering disebut dengan “RAJA AGAMA” artinya : Raja yang mengatur Ritual Agama islam, dengan fungsi :


  • Mengatur Ritual Agama terutama mengenai shalat Jum’atan dan juga shalat sunnat 2 Hari Raya Besar.
  • Penetapan awal puasa ramadhan dan penetapan Hari Raya idhul Fitri(1 Syawal)
  • Uniknya adalah kegiatan ritual Agama pada butir pertama diatas baru akan dimulai apabila telah hadirnya “RAJA AGAMA”

E. PENYEBARAN DAN PENYIARAN AGAMA ISLAM DI WILAYAH KEDANG DI SEPUTAR GUNUNG UYELEWUN

Pada masa awala mula masuknya agama islam di Leu Aliur maka agama islam mulai mengembangkan supaya ke wilayah perkampungan di seputar gunung Kedang/Uyelewun mulailah dilakukan penyiaran dan pengajaran Ilmu Agama Islam oleh para jou-jou ngaji sekaligus mendirikan mesjid dan langgar/Surau din seputar gunung Uyelewun melalui perkampungan dengan melalui proses kawin mawin di wilayah perkampungan sekaligus menjadi imam untuk mengajarkan Ilmu Agama islam. Dengan demikian dalam waktu sekejap islam masuk dan diterima menjadi agama yang dipeluknya hingga saat ini. tidaklah berkelebihan penulis menyebutkan nama-nama penyebar agama islam diseputar gunung uyelewun sebagai berikut :

Jou Imam Raha, Jou H. Abd. Wahid, Jou Imam Abd. Jamil, H. Abd. Wahid, Jou Asmolu, Jou Imam Hasan, Songko Lodo, dan Jou Soge, Jou Syuaib Soge, Untuk penyebaran Wilayah Omesuri Sekarang, Sedangkan untuk wilayah buyasuri adalah Jou Butu, Jou Imam kalu, Jou Moi H. Abd Jamil, Jou H. Muh. Arsyad, Jou Mado Dore, Jou Imam Pala, Jou luma Jawa, Jou imam Abd. Latif(Imang La Ila), Jou Imam bapa Tua taba.

F. KESIMPULAN

1.Masuknya Agama islam di wilayah kedang diperkirakan pada tahun 1700-an

2.Islam masuk di Auq Edang(Tanah Kedang) secara langsung, tidak melalui Ekspedisi Timur maupun Ekspedisi barat karena BANDAR KALIKUR merupakan Bandar Transito yang hingga saat ini masih dikenal sebagai           bukti sejarah “WATA RIANG”. Wata : Pantai/Pelabuhan, Riang : Besar jadi Wata riang : Pantai/Pelabuhan besar.

3.Bukti peniggalan masa lampau, masih ada dan tetap dilestarikan hingga saat ini.

G. PENUTUP

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segalah petunjuk dan hidayahnya sehingga sempat penulis melakukan pembukuan Sejarah Asal Mula “ PEMERINTAHAN AUQ EDANG (TANAH KEDANG) DAN SEJARAH MASUKNYA AGAMA ISLAM DI AUQ EDANG (TANAH KEDANG).

Reverensi dalam upaya penyusunan ini saya  peroleh dari para pendahulu/pemimpin Kedang(Kalikur) yang berasal dari LELUHUR KETUA_KETUA SUKU dalam Desa kalikur/Leu Aliur teristimewa :


  • Alm. Mado Kiri (Leu Tuang)
  • Burong Pitang (Leu Werung)
  • Tulung Sika (Honiero)
  • H. Ali Buka (Marisa)
  • Kopa Toang (Dapubeang)
  • Mado Dore (Leu Toang)

Terus pada generasi berikut :


  • Abdullah Samina (Leu Tuang)
  • H. Agusalim Mado (Leu tuang)
  • Abd. Latif mado (Leu Toang)
  • Muh. Amin Mamboli (Dapubeang)
  • Hasan Rahmat (Leu Tuang)
  • Marjuki Beang (Dapu beang)

Terakhir dari pemerintahan Desa Kalikur yang digabung dari 6 (enam) Kepala kampung menjadi DESA GAYA BARU KALIKUR dengan kepala Desa perdananya adalah : Bapa Tuang Adonara. Kepada Alm. Mendiang Pendahulu tersebut diatas telah memberikan informasi dan inspirasi kepada penulis untuk dijadikan bahan “RUJUKAN”  dalam penyusunannya terhadap buku ini.

Semoga semuanya menjadi “AMALIYAH INFORMATIKA” yang sangat berharga bagi generasi Penerus sehingga jangan sampai hanya indah khabar dari rupa yang tidak terkesan apa-apa.

*** Tidak lupa saran dan kritikan serta masukan dari teman dan rekan dalam upaya penyempurnaan terhadap sejarah ini, penulis mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya.

*** Penulis Menyadari  Karya penulisan ini memang sungguh jauh dari harapan yang idealnya.

*** Jika tulisan ini benar adalah sebuah kebenaran yang datangnya dari Allah SWT. Jika salah atau khilaf dan keliru datangnya hanya dari penulis semata sebagai manusia biasa...................................................................................................................................

AMIIIEN YAA RABBAL ALAMIIEN

Muhammad Arrasy El Kasim

(Sumber : Dato,Damra.2011.Selayang Pandang Sejarah, Pemerintahan Awal Mula dan Perkembangan Islam di Kedang.Kedang:Arras Press)


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun