Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Perjuangan Melacak dan Bertemu Mas Isjet di Perayaan Natal Nasional (Kunker Presiden Jokowi)

28 Desember 2015   21:15 Diperbarui: 28 Desember 2015   23:14 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Tongsis mas Isjet beraksi di Kupang"][/caption]Beberapa hari ini hati saya lagi gundah gulana. Kenapa? Bukan urusan cinta tetapi karena belum bisa bertemu dengan asisten manajer Kompasiana. Siapa lagi kalau bukan mas iskandar zulkarnaen atau disapa mas Isjet.

Rindu hati untuk terlibat dalam sejarah Kompasiana dengan “terlibat” dalam kunker Presiden ke Kupang sekaligus bertemu dengan mas Isjet dalam rombongan Kepresidenan membuat saya berusaha berkomunikasi dengan mas Isjet melalui facebook.

Tetapi apa daya, mas ijet memang sulit ditemui, sebagai bagian dari rombongan Presiden, mas isjet memang harus ada dimanapun Jokowi berada. Sebelum menghadiri perayaan Natal, Jokowi terlebih dahulu ke daerah perbatasan, Atambua. Oleh karena itu saya menyiapkan strategi untuk bisa bertemu dengan mas Isjet sekaligus Jokowti di tempat perayaan natal.

Pertama, saya harus mencari ID card. Jujur, saya beruntung mendapatkan “hibah” ID Card dari teman PNS lain. (sebagai catatan, PNS yang berhak untuk mengikut acara ini ya Eselon 2 dan 3), saya pun bergegas ke acara tersebut. Perayaan natal direncanakan jam 2 siang, saya sudah disana dari jam 1.(ini pun sudah terlambat karena acara berlangsung dari jam 9 pagi).

Sampai ditempat acara, saya harus berpikir keras bagaimana menemukan mas Isjet. Tentu berada diantara ribuan hadirin yang hadir dan duduk terpaku tidak akan membuat saya akan bertemu dengan mas Isjet. Bermodal kamera DSLR dan Kamera saku, saya “menyamar” untuk berdiri di barisan pers. Karena asumsi saya mas Isjet akan bergabung dengan barisan ini yang mempunyai tempat tersendiri.

Otak Kompasiana saya harus bergerak cepat untuk berasa menjadi wartawan sungguhan berdampingan dengan wartawan dari media nasional. Berjubel dan berkeringat dengan para awak media membuat saya sudah terasa seperti wartawan “asli”. Tentu saja ID bertuliskan undangan harus saya balik. Hal itu dikarenakan beberapa orang yang ketahuan bukan pers satu persatu digiring dari barisan tersebut.Waduh…

Semua hadirin berdiri !. Itu berarti mobil bertuliskan Indonesia 1 sudah masuk ke arena perayaan natal. Semua insan pers, bergerak maju. “Ya, ampun. Baterai kamera DSLR saya habis”. Karena hanya bermodalkan kamera Poket saya berpikir harus paling depan diantara para wartawan. Bukan saja paling depan tetapi harus jongkok kalau tidak mau dimarahin wartawan TV nasional yang berjubel dengan laras panjang lensa mereka.

[caption caption="Di Posisi ini saya berdampingan dengan Mas Isjet, paling depan..hehehe"]

[/caption]

Jokowi masuk berdiri dengan gagahnya dan saya harus jongkok hampir berlutur kurang lebih berjarak 5 meter dari posisi Presiden berdiri. Lalu, apa yang terjadi , seorang pria berbatik lengan panjang ikut berjongkok disampingku.(Seingat saya hanya ada dua orang yang berjongkok waktu itu di barisan paling depan wartawan, Saya dan pria ini). Bermodalkan HP android 4 inci, pria itu serius mengambil gambar. “Hallo mas”, sapaku. Pria itu tersenyum singkat dan terus serius mengambil gambar Jokowi yang masih berdiri. (mungkin bertanya, siapa saya ya?hehehe). Siapa pria berbatik yang datang dari arah yang sama dengan kedatangan Presiden kita itu? Iskandar Zulkarnaen.

Sesudah Jokowi duduk, barisan pers dipersilahkan mundur. Saya menghampiri mas Isjet. Setelah kembali berkenalan, saya mengintili kemana mas isjet pergi .Istimewanya, kami berdua bertukaran nomor HP dan ditengah riuh pikuk perayaan natal, “sepertinya” mas isjet akan mengundang saya ikut kelas penulisan jika ada kelas di Kupang (semoga bukan PHP). Sebenarnya saya bermimpi untuk adanya Kopdar Kompasiana di Kupang, tetapi hitungan saya belum terlalu banyak Kompasioner di Kupang (CMIIW).

Sebenarnya, akan gampang menemukan mas Isjet. JIka saya perhatikan Mas isjet itu mungkin satu-satunya orang yang menggunakan tongsis sebagai bantuan mengambil gambar disana. Setahu saya, tamu undangan tidak diperbolehkan membawa tongsis ke dalam tempat acara. Jadi kalau ada orang yang menggunakan tongsis sebagai alat bantu, orangnya hanya Mas Isjet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun