Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Semoga Sanjungan Media Asing Tidak Kaburkan Fokus Witan Sulaeman dkk

24 Desember 2021   10:10 Diperbarui: 24 Desember 2021   10:18 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Witan Sulaeman mencetak gol pertama dalam laga Singapura vs Indonesia (AFP/ROSLAN RAHMAN) via Kompas.com

Variabel sederhana tentang keberhasilan tersebut adalah visi bermain yang semakin baik, dan juga skill individu yang meningkat. Gol-gol yang terjadi juga berkelas dunia, bukan sekedar kebetulan atau karena kesalahan pemain lawan.

Akan tetapi saya kuatir karena ada fokus lain yang bisa terpecah karena pemberitaan pujian semacam ini.

Fokus timnas sekarang seharusnya adalah menemukan strategi yang tepat untuk menghadapi Singapura di leg kedua.  Selain itu secara individu atau pemain, maka yang paling penting adalah recovery.

Kedua hal ini pastinya akan diseriusi melalui evaluasi yang mendalam tentang permainan timnas yang tidak sebaik penampilan di fase grup Piala AFF 2020 ini.

Nah, di tengah hal serius itu pujian, pemberitaan yang berarti ketenaran akan menggoda para pemain kita.

Di pemikiran saya adalah, jika fokusnya jadi berubah, yang berarti para pemain termakan pujian tentang permainan cantik dan gol spektakuler.

Yang ditakuti adalah para pemain akan berlomba-lomba untuk menunjukkan pertunjukan yang menarik dan tidak fokus di tujuan, yakni meraih kemenangan.

Lalu, di lapangan hijau, permainan menjadi individual tidak kolektif. Kerjasama antar pemain tidak terjadi, karena masing-masing akan menunjukkan jagonya masing-masing demi kepopuleran.

Mungkin bagi pembaca, saya terkesan berlebihan, tetapi ini saya memang berharap bahwa hal-hal semacam itu tidak terjadi di lapangan.

Saya masih merindukan gol yang tercipta karena koleksivitas dan tidak mau terlalu sering "mengumpat" ketika ada pemain yang tidak menyodorkan bola kepada rekannya yang berdiri bebas di depan gawang, atau terlalu lama menguasai bola.

Lagian, individu hebat saja, macam Lionel Messi dan Christiano Ronaldo saja masih membutuhkan rekan-rekannya untuk mencetak gol. Messi memang pernah melewati enam pemain untuk mencetak gol, tetapi dia sendiri tak bisa menjadi kiper untuk menghalau serangan lawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun