Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Boaz Solossa Sebaiknya Bermain di RANS Cilegon FC, Jangan di Persija

10 Juli 2021   07:16 Diperbarui: 10 Juli 2021   07:22 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapten dan pemain senior PersipuraJayapura, Boaz Solossa (KOMPAS.com/SUCI RAHAYU)

Pemain Persipura Jayapura yang saya rasa sudah menjadi legenda hidup sepakbola Indonesia, Boaz Solossa secara mengejutkan didepak dari Persipura. Boaz dianggap manajemen telah melakukan tindakan indisipliner secara berulang, dan ini dianggap tidak bisa ditolerir lagi.

Dari berbagai sumber, disebutkan bahwa Boaz dianggap tidak respek kepada tim karena menenggak minuman keras sebelum laga melawan Persita Tangerang. Akhirnya manajemen Persipura mengambil keputusan tegas untuk tidak lagi memperpanjang kontrak Boaz Solossa.

Sebagai pemain senior, Boaz tidak sendirian menerima hukuman ini. Bek berpengalaman Persipura, Yustinus Pae juga mendapat hukuman serupa.

Situasi yang tak biasa ini mengundang tanggapan dari beberapa pihak, salah satunya oleh bek sekaligus Kapten PSM Makassar, Zulkifli Syukur.

"Sangat disayangkan pemain seloyal Boaz Solossa dilepas begitu saja tanpa ada penghormatan khusus," tulis Zulkifli Syukur,  seperti dikutip dari  BolaSport.com.

Komentar Zulkifli ini dirasa pantas, karena Boaz sudah kurang lebih 16 tahun mengabdi di Persipura. Tim Mutiara Hitam juga telah dibawanya meraih prestasi tertinggi di kancah persepakbolaan nasional dengan berbagai catatan mentereng yang menyertai.

Bersama Boaz Persipura menjadi jura Liga Indonesia pada 2005, juara Indonesia Super League 2008-2009, 2010-2011,  dan 2013. Selain itu Boaz menjadi top skor (2008-2009, 2010/2011, dan 2013.

Akan tetapi, nampaknya kesabaran manajemen sudah sampai batasnya. Loyalitas dan prestasi yang diberikan Boaz sudah tak dhiraukan lagi, mungkin juga manajemen ingin agar Persipura sekarang sudah perlu diregenerasi tanpa para pemain seniornya.

Jika demikian, pertanyaan paling penting sekarang adalah, kemana Boaz setelah diputus kontraknya oleh Persipura?

Dari berbagai pemberitaan, ada lima klub yang dianggap menjadi calon kuat persinggahan Boaz selanjutnya. Terbilang Persija Jakarta, Rans Cilegon, Persis Solo, Borneo FC dan Persib Bandung menjadi nama-nama klub yang mengerjar tandan tangan pria yang kerap dipanggil Bochi tersebut.

Meskipun sudah berusia 35 tahun, popularitas dan kualitas serta insting mencetak Boaz dipercaya masih ada. Apalagi pengalaman Boaz akan dapat mendongkrak tim yang dipenuhi pemain muda.

Dari kelima tim itu, dua tim menjadi calon terkuat, yakni Persija Jakarta dan Rans Cilegon. Persija memang beberapa kali menjadikan pemain senior menjadi target rekrutannya, bukan dari dalam negeri saja, tapi juga dari luar negeri. Apalagi mereka juga baru ditinggal pemain kunci seperti Snadi Sutte dan Marc Klok.

Selain Persija, Rans Cilegon klub milik selebriti Raffi Ahmad juga sangat getol mengejar tanda tangan kaka Bochi. Mimpi Raffi membuat Rans menjadi klub bertabur bintang juga akan menjadi spesial, karena jika Boaz jadi datang maka akan ada duet Christian Gonzales dan Boaz, dua striker menakutkan di beberapa musim lalu Liga Indonesia.

Lalu sebaiknya Boaz memilih yang mana? Menurut pendapat saya, Boaz mungkin akan memilih Rans Cilegon daripada Persija Jakarta dengan beberapa alasan. Pertama, bagi Persipura Mania mungkin tak akan siap melihat Boaz membela Persija dan kedua tim harus bertarung di kasta tertinggi Liga Indonesia.

Melihat Boaz membela tim lain lalu bertarung melawan anak-anak Jayapura nampak akan menguras emosional. Boaz bukan Ricky Kayame atau pemain Papua lain, yang belum berbuat banyak bagi Persipura.

Boaz adalah legenda. Bagaimana mungkin legenda harus menyakiti Persipura saat membela tim lain. Hal yang nampaknya  tidak bisa diterima dengan mudah.

Kedua, bermain di Rans membuat Boaz bisa lebih tenang menghabiskan sisa karirnya. Jika kita perhatikan, maka sisi lain dari tindakan indispliner dari Boaz ini adalah Boaz sudah tak harus mengejar apa-apa lagi. Semua pencapaian terbaik telah diraihnya sebagai pesepakbola

Artinya Boaz sedang mengejar ketenangan dan kebahagiaan di akhir karirnya. Bermain di Persija tentu akan menuntut Boaz tetap memberikan yang terbaik, tetapi di Rans, Boaz bisa lebih santai---maksud saya, kompetisi yang tak sesulit di Liga 1.

Hal ini membuat tekanan bagi Boaz akan berkurang. Boaz akan bersenang-senang, seperti bagaimana Boaz bermain di tim futsal saat rehat liga hanya untuk mengisi waktu dan bersenang-senang, tanpa banyak bermain. Di Rans nampaknya Boaz bisa mendapatkan hal tersebut.

Terakhir, dalam tulisan perpisahannya di Instagram, Boaz menuliskan bahwa semoga dia bisa kembali lagi bersatu bersama Persipura. Kita tentu saja berharap, pesepakbola hebat seperti Boaz akan kembali. Salah satunya jika pensiun sebagai pemain, Boaz dapat memulai karir sebagai pelatih.

Boaz akan menjadi pelatih yang hebat karena didukung oleh pengalamannya sebagai pesepakbola. Sekarang Persipura dilatih oleh Jacksen Tiago, mantap striker Persipura yang hebat di jamannya. Boaz juga seharusnya bisa mengikuti jejaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun