Sayangnya, di babak perpanjangan waktu, Kroasia seperti kehabisan tenaga, terutama di sektor bek sayap yang terus dipaksa adu sprint oleh para pemain sayap Spanyol yang cepat seperti Torres, Sarabia atau pemain pengganti mereka Daniel Olmo dan Oryzabal.
Dua pemain terakhir inilah yang menjadi aktor dari terjadinya dua gol tambahan Spanyol, melalui Alvaro Morata dan Oryzabal sendiri, ketika Modric dan Brozovic yang menjadi jenderal lapangan Kroasia juga ikut terengah-engah menjaga transisi bertahan dan menyerang terus berjalan dengan baik.
Sebaliknya bagi Luis Enrique, tidak ada pergantian pemain yang mengubah taktiknya. Enrique hanya melakukan penyegaran dengan pemain bertipe sama dengan pemain yang digantikan.
Hal ini mampu mempertahankan pola main Spanyol dan berhasil pula menghemat tenaga para pemain yang terus bergerak dinamis. Sergio Busquets misalnya ditarik dan diganti oleh Rodri, yang memastikan alur bola terus berjalan baik bagi La Furia Roja.
Kemenangan ini membuat Spanyol yang tampak susah payah di fase grup melaju ke perempat final. Di perempat final Spanyol akan melawan Swiss yang membuat kejutan dengan memulangkan juara Piala Dunia 2018, Prancis.
Daya Juang Swiss Pulangkan Prancis yang Lemah Bertahan
Di Arena Nationala, Bucharest, laga Prancis menghadapi Swiss berlangsung ketat dan memacu adrenaline para penikmat bola di dalam dan di luar stadion. Tanpa diduga Swiss memberikan perlawanan yang alot yang membuat Prancis kepayahan dan mesti takluk melalui drama adu penalti.
Swiss mampu unggul lebih dahulu di menit ke-15, setelah striker Haris Seferovic dengan mudahnya menyentil Clement Lenglet dan melompat menyundul bola ke dalam gawang Hugo Lloris. Setelah gol tersebut, Prancis terlihat kesulitan masuk ke sepertiga lapangan Swiss yang bertahan lebih dalam.
Hingga 45 menit babak pertama rampung, Prancis tidak mampu menjebol gawang Swiss. Itulah yang membuat pelatih Prancis, Didier Deshamps menarik Lenglet dan memasukan Kingley Coman agar Prancis memiliki opsi lebih banyak dalam menyerang.
Pergerakan Coman, dengan Mbappe, Benzema dan Griezmann memang membuat Swiss kerepotan. Perlahan Prancis menguasai laga bahkan membuat Swiss mundur lebih ke belakang dan meninggalkan celah sana-sini.