Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ini Alasan Belgia Membenci Portugal Sebagai Lawan di Babak 16 Besar

27 Juni 2021   16:54 Diperbarui: 27 Juni 2021   16:56 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Yanto/Indosport.com

Akhirnya laga super big match perdana di babak 16 besar Euro 2020 akan tersaji dinihari besok waktu Indonesia. Pertandingan yang akan dihelat di di La Cartuja, Seville, Spanyol itu akan mempertemukan Timnas Belgia melawan Portugal.

Jika bicara soal status dan juga perjalanan kedua tim sebelum laga ini, Portugal mungkin akan lebih diremehkan sebelum laga ini. Portugal melaju ke babak ini sedikit tertatih-tatih di Grup F, setelah dikalahkan Jerman, Portugal hampir saja tidak lolos, sebelum mampu meraih hasil imbang melawan Prancis.

Sebaliknya, Belgia dapat dikatakan superior di fase grup. Belgia menyapu bersih 9 angka dalam tiga laga melawan Denmark, Finladia dan Rusia. Bukan itu saja, agresifitas Belgia terlihat jelas dengan mencetak tujuh gol dan hanya kebobolan satu gol. Trengginas.

Akan tetapi apakah data di babak grup ini sudah cukup untuk meremehkan Portugal dan secara langsung mengatakan bahwa Belgia akan dengan mudah mengalahkan Selecao das quinas?

Saya pikir tidak semudah itu, bahkan akan dapat menjadi sebuah kekeliruan yang besar apabila data di fase grup itu menjadi acuan dalam laga besar pada pagi nanti, bahkan saya berani mengatakan bahwa Portugal dapat disebut adalah lawan yang dibenci oleh Belgia untuk dihadapi di babak 16 besar.

Saya akan membahas dua hal sebagai alasan untuk pendapat saya ini. Pertama, soal rekor pertemuan antar kedua tim.

Akumulasi data 18 pertemuan kedua tim,  Portugal unggul tipis atas Belgia dengan menang sebanyak 6 kali, berbanding 5 kalah dan sisanya seri. Bahkan, dalam lima pertemuan terakhir, Portugal tak terkalahkan dengan menang 3 kali dan 2 kali menuai hasil imbang.

Alasan di balik rekor baik Portugal dalam lima kali pertemuan ini bagi saya mendorong  alasan berikut yang saya pikir akan menjadi kunci dalam laga antara kedua tim dinihari besok, yakni gaya tim Belgia saat ini memang tak cocok jika berhadapan dengan Portugal.

Maksud saya begini. Pecinta sepak bola agresif kreatif yang diusung oleh Belgia tahu bahwa pelatih Roberto Martinez adalah kreator di balik gaya bermain yang nampak di lapangan.

Martinez mampu mengubah Belgia yang dahulu tampil simpel bahkan terkesan lambat, menjadi tim yang mampu mengalirkan bola secara cepat dan konstan menyerang lawan.

Wajar saja karena Martinez adalah pengagum gaya Pep Guardiola, dan selain itu materi pemain Belgia memang mendukung hal itu. Sebut saja nama-nama seperti Kevin De Bruyne, Dries Martens, Yannick Carrasco dan tentu saja striker gempal mereka, Romelu Lukaku.

Akan tetapi, persoalannya gaya agresif ini tetap memiliki kelemahan yakni lini belakang yang bisa menyisakan ruang kosong bagi tim lawan.

Penilaian saya dari beberapa laga, Belgia akan cenderung digdaya jika menghadapi tim yang lebih lemah dan cenderung defensif, tetapi akan kerepotan melawan tim yang kuat apalagi memiliki lini depan yang dapat bergerak cepat dan mampu bertahan dengan baik.

Saya rasa Portugal adalah tim yang dimaksud untuk pernyataan kedua. Portugal mampu memainkan sepak bola cepat karena memiliki sayap cepat dalam diri Bernardo Silva yang notabene adalah kolega De Bruyne di Manchester City dan Diego Jota, dan tentu saja Christiano Ronaldo.

Ini tentu tidak akan disukai Belgia. Timnas berjuluk De Rode ini tidak ingin menghadapi tim yang nampaknya memaksa mereka untuk bertahan. Hal ini seperti melawan marwah dari gaya sepak bola Martinez yang menjadi gaya bermain mereka.

Jika Belgia memaksa untuk bermain cepat serta terbuka, maka Belgia harus menerima resiko bahwa pilihannya cuma dua, membobol gawang Portugal lebih banyak atau akan kebobolan lebih banyak dari lawannya itu.

Karena itu akan menarik untuk menunggu apa pendekatan yang digunakan oleh Roberto Martinez dalam laga nanti.

Dugaan saya, Martinez akan memilih untuk menghadapi Portugal dengan lebih taktikal, sama seperti ketika Belgia menaklukkan Brasil di Piala Dunia 2018 lalu.

Saat menghadapi Brasil saat itu, Belgia yang agresif memilih sedikit bertahan dengan menarik De Bruyne lebih ke dalam, memancing Brasil untuk lebih agresif lalu menunggu untuk melakukan serangan balik atau menunggu kesalahan dari lawan. Hasilnya seperti diketahui, Brasil takluk 1-2 dan Belgia melaju ke semifinal.

Apakah taktik ini akan berhasil bila digunakan? Jawaban saya, fifty-fifty, dan ini nampaknya akan lebih baik hasilnya daripada tampil agresif seperti biasanya.  

Dari sisi materi pemain, Belgia bisa memilih gaya ini, karena memiliki dua gelandang pekerja keras dalam diri Axel Witsel dan Youri Tielemans.

Kedua pemain ini diharap dapat menahan aliran bola Portugal yang menunjang pergerakan variatif dari 3 pemain depan yang dinamis, Diego Jota, Bernardo Silva dan Christiano Ronaldo. Selain itu, kedua pemain juga dapat menutup setiap sisi sayap yang rentan kosong dalam formasi 3-4-3 yang menjadi andalan Roberto Martinez saat ini.

Jika demikian yang terjadi, maka adu kaut di lini tengah akan terjadi. Tontonan dimana, De Bruyne akan dijaga secara ketat oleh William atau Danilo, serta adu licin seperti belut dari Bruno Fernandez dan De Bruyne dapat menjadi kunci dari laga itu.

Ketat. Artinya, siapa yang dapat unggul di lini ini yagn berarti memberi ruang lebih terhadap eksekutor seperti Ronaldo atau Lukaku, dia yang akan unggul.

Prediksi saya, Portugal akan unggul. Portugal sudah berhasil untuk fleksibel soal taktik ini saat menghadapi Prancis dan Jerman, Belgia baru beradaptasi karena baru mendapat lawan sepadan. Itu berartu Belgia akan nampak kikuk di laga ini. Itu prediksi saya, apa prediksi anda?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun