Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Anies, Steven Gerrard, dan "Presiden Mantan Gubernur"

3 April 2021   10:52 Diperbarui: 3 April 2021   10:54 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan(KOMPAS/ TOTOK WIJAYANTO)

Hinca Pandjaitan, Sekjen Partai Demokrat nampak sumringah saat mengomentari celetukan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dalam acara penandatanganan kesepakatan bersama PT Transportasi Jakarta dan Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia tentang Kolaborasi Tridharma Perguruan Tinggi yang disiarkan secara virtual, Kamis (1/4/2021).

"Lalu kami matur ke Pak Presiden, kalau kita mau transportasi tapi nggak punya kewenangan, itu akan sulit. Minta supaya stasiun di Jakarta dikelola oleh DKI. Untungnya, Presiden mantan Gubernur DKI," kata Anies dalma momen tersebut.

Frasa "presiden mantan gubernur" ini dikomentari Hinca. Bagi Hinca, penggunaan frasa ini memiliki maksud, maksud politis tentunya. Hinca berpendapat bahwa diksi ini sudah disiapkan oleh Anies sebelumnya.

"Frasa yang diucap oleh Anies cukup menarik. Sekilas, yang ia ucap adalah fakta. Tapi tentu diksi itu saya yakini telah disiapkan oleh Pak Anies. Ia susun sedemikian rupa, tapi saya tidak ingin berspekulasi tentang maksud dan tujuannya," kata Ketua Dewan Kehormatan PD Hinca Pandjaitan kepada detikcom, Jumat (2/4/2021) dikutip dari Detik.com.

Bukan itu saja, lebih menariknya, Hinca juga lebih jauh menyamakan sepak terjang Anies dengan kiprah pelatih Glasgow Rangers, Steven Gerrard. Seperti diketahui, Gerrard yang juga adalah legenda Liverpool itu, pada akhirnya mampu membawa Rangers menjuarai Liga Skotlandia.

Menurut Hinca, Steven Gerrard itu adalah pelatih yang cerdas, sedemikian juga Anies. Presiden mantan gubernur memang ada maksudnya.

Jika saya lihat secara linier pernyataan Hinca ini, saya sepakat bahwa diksi yang dipilih oleh Anies memang disengaja. Anies dikenal selama ini amat detail soal pemilihan kata-kata dalam kalimatnya.

Anies bukan saja mengobral, tetapi sering mencoba mengundang obrol dengan gagasan melalui kata-katanya. Artinya, diksi "presiden mantan gubernur" adalah ibarat ringtone bernada politis, sinyal menuju pilpres 2024.

Wajar saja jika demikian, Anies memang perlu bergerak cepat---minimal melalui kata-katanya. Sebuah alasan yang dapat dikemukakan adalah  bahwa Anies akan kehilangan panggung, kurang lebih dua tahun, karena masa jabatannya sebagai Gubernur DKI akan berakhir pada 2022, diganti PLT.

Secara politis, saya kira akan berpengaruh. Kapasitas Anies sebagai seorang gubernur membuat dirinya masih mampu untuk mengeluarkan pernyataan-pernyataan seperti ini, tetapi jika tidak lagi, menuju 2024, sekitar dua tahun, Anies perlu berpikir keras, bagaimana celah itu dapat dimanfaatkannya.

Salah satu jalan yang ditempuh oleh Anies adalah semakin nyaring untuk memberikan sinyal kesediaan dirinya untuk menuju 2024. Untuk apa? Untuk dipinang partai politik tentunya. Sebagai non partisan, ini semacam PR besar bagi Anies, segera memastikan gerbong, agar kerja politiknya pasca 2022 nanti tidak sebesar saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun