Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

AHY Pusing, Anies Gelisah, Gibran Santai

12 Februari 2021   21:27 Diperbarui: 12 Februari 2021   21:42 1217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dibatalkannya revisi Undang-undang Pemilu oleh  DPR membuat polemik di antara partai politik dan politisinya semakin melebar.

Persoalan yang sebenarnya bicara soal substansi pemilu, ternyata membawa saling tuding, ada kepentingan untuk mengusung tokoh tertentu untuk maju dalam Pilkada Jakarta.

Paling tida ada 3 nama yang disebut; Gubernu DKI Jakarta, Anies Baswedan, Walikota Solo terpilih, Gibran Rakabuming dan Ketum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Menarik, melihat pemetaaan ketiga tokoh ini dalam kegaduhan yang terjadi. Kita mulai dari Gibran.

Partai Demokrat nampak paling vokal melihat ada udang dibalik batu saat revisi UU Pemilu dibatalkan.

Demokrat menuding kebijakan yang didukung oleh pemerintah ini untuk menyiapkan Gibran untuk menjadi calon Gubernur DKI 2024 nanti, agar dapat mengganjal Anies Baswedan.

Logika yang dipakai seperti ini. Gibran masih akan menunaikan tugasnya sebagai Walikota Solo selama 3 tahun , setelah itu akan dikatrol bertarung di Pilkada DKI 2024.

Ketika diminta pendapatnya secara pribadi, Gibran nampak santai dan bicara bahwa mana mungkin bicara DKI 2024, padahal dirinya sendiri belum resmi dilantik sebagai Walikota Solo.

Lalu, apakah ini berarti Demokrat tidak punya kepentingan? Tentu saja ada, Gerindra sendiri menyatakan bahwa di balik tudingan Demokrat, ada juga kecurigaan bahwa sebaliknya Demokrat sedang berencana menyiapkan atau menjagokan ketua umumnya,  AHY untuk maju di Pilkada DKI 2022. 

BACA JUGA :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun