"Jika Mourinho atau Guardiola sudah memenangi Liga Champions tiga kali berturut-turut, saya akan memanggil mereka genius. Zidane adalah orang yang genius, bahkan meski dia tidak merevolusi permainan," Pelatih Timnas Aljazair, Djamel Belmadi.
Djamel Belmadi mengeluarkan pernyataan menarik, yakni Pelatih Real Mardrid Zinedine Zidane lebih jenius dari Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, dan Pelatih Tottenham Hotspurs yang kerap dijuluki The Special One, Jose Mourinho.
Kesampingkan dulu soal darah Aljazair yang sama-sama mengalir di Belmadi dan Zidane, mari kita lihat takaran apa yang dipakai oleh Belmadi untuk mengeluarkan pernyataan seperti ini.
Belmadi menggunakan takaran raihan gelar di Liga Champions. Zidane pernah meraih gelar Liga Champions sebanyak tiga kali berturut-turut, sedangkan Guardiola hanya pernah dua kali dengan Barcelona, sedangkan Mou tidak berurutan menjuarai ajang ini dengan FC Porto dan Inter Milan.
Variabel ini tentu mengusik, apalagi Belmadi tidak menjelaskan lebih lanjut mengapa ini digunakan sebagai ukuran penilaian?
Secara umum, jenius itu sebutan untuk yang lebih dari sekedar cerdas. Jenius merupakan istilah untuk menyebut seseorang dengan kapasitas kecerdasan di atas rata-rata di bidang intelektual, terutama yang kreatif dan orisinil.
Sedangkan orang cerdas, merupakan kemampuan seseorang dalam menyerap sebuah informasi dan memprosesnya secara logis untuk diaplikasikan ke dalam konteks nyata di lingkungan.
Penilaian apakah orang itu cerdas atau jenius bisa dilihat dari skor IQ-nya, dengan orang jenius memiliki IQ di atas 140.
Lalu ada beberapa ciri yang nampak; seperti mudah beradaptasi, selalu penasaran akan suatu hal dan juga kreatif.
Bagaimana menghubungkan ciri ini dengan penilaian bahwa Zidane adalah seorang pelatih jenius?