Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Virus Corona: Korban Jiwa di Italia Sudah Lebih dari 5.000 Orang

23 Maret 2020   05:43 Diperbarui: 23 Maret 2020   06:49 1143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wabah Virus Corona di Italia I Gambar : AFP

Sampai hari ini, persoalan tentang ketaatan masyarakat pada social distancing dan juga usia populasi yang menua dikatakan menjadi sebab utama kematian di Italia akibat covid-19 dapat berkembang dengan luas.

Beberapa politisi di provinsi utara Italia---daerah dimana dengan jumlah meninggal termasuk paling banyak,  mendesak agar pemerintah mengmbil langkah-langkah yang lebih keras dan tegas. Jam yang lebih singkat untuk supermarket, penutupan pabrik yang lebih luas dan penyebaran militer skala besar untuk mencegah orang keluar dari rumah atau turun  ke jalan.

Bahkan ada harapan agar ada tindakan keras juga kepada orang-orang yang terus berolahraga di luar ruangan, hingga meminta PM Conte untuk melarang jogging.

Dalam sebuah wawancara, wakil gubernur wilayah Lombardy---wilayah dengan korban paling banyak, Fabrizio Sala, mengatakan bahwa 60 persen dari semua pergerakan masyarakat  di kawasan itu telah berhenti, dibandingkan dengan periode normal sebelum virus. Namun meski begitu, masih terlalu banyak orang yang meninggalkan rumah. 

"Orang harus lebih banyak tinggal di rumah," kata Sala.

Soal populasi yang menua lebih banyak didasarkan pada data bahwa episentrum wabah covid-19 adalah berada di  wilayah terkaya Italia, tetapi juga merupakan salah satu daerah tertua di negara yang memiliki proporsi lansia tertinggi kedua di dunia.


Akibatnya orang yang lebih tua dan lebih rentan terhadap virus korona di wilayah tersebut mudah terinfeksi. Dari data layanan kesehatan nasional Italia disebutkan bahwa  orang-orang yang telah meninggal di wilayah ini mempunyai usia rata-rata  80 tahun.

Tren baik setelah goncangan hingga saat ini adalah, social distancing memang berdampak baik kepada kota yang pada awalnya pertama kali mendapat kasus meninggal seperti kota Vo, di wilayah Veneto.  Di kota tersebut,  penularan penyakit dapat dikatakan hampir berhenti.

"Kau selalu membayar harga untuk menjadi yang pertama," kata Giuliano Martini, walikota Vo ', sedikit terhibur dengan apa yang telah dilakukan kotanya.

"Tapi yang lain punya waktu untuk bertindak berdasarkan pengalaman kami, melihat situasi di lapangan. Mereka bisa memperkirakannya." harap Martini, seperti dilansir dari nzherald.

Harapannya adalah  Italia dapat bersatu, khususnya belajar dari keberhasilan beberapa kota dengan ketaatan masyarakatnya pada aturan pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun