Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kekalahan Politik PKS, Anies Baswedan Akan Tidak Nyaman?

21 Januari 2020   21:07 Diperbarui: 21 Januari 2020   21:18 1133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penasihat Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik (kanan) dan Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Muhammad Arifin (kiri) menyerahkan surat usulan cawagub DKI Jakarta kepada Gubernur DKI Anies Baswedan (tengah) di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (21/1/2020).(KOMPAS.com/NURSITA SARI)

"Kalau boleh dikatakan, ini semacam win win solution-nya. Kalau ternyata mentok-mentok terus kasihan warga Jakarta tidak punya wakil gubernur, akhirnya mau tidak mau kami mengalah," ujar Ketua DPW PKS DKI Jakarta Sakhir Purnomo, seperti dilansir oleh detik.com.

 Kekuatan politik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) khususnya yang berkaitan dengan pencalonan Wakil Gubernur DKI Jakarta sepertinya akan berakhir pada kata "mengalah".

Akhirnya setelah berlarut-larut, pencalonan Cawagub pendamping Gubernur Anies Baswedan berjalan kembali dengan progress yang terlihat lebih baik dari sebelumnya.

Dalam proses ini, dua nama calon sudah diberikan kepada Anies dan akhirnya akan diberikan kepada DPRD DKI untuk diproses dan dipilih.

Awalnya, jatah Wakil Gubernur DKI secara politis disepakati adalah milik PKS sebagai partai pengusung pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Sesudah Sandi mundur dan menjadi Cawapres mendampingi Prabowo, PKS lantas sibuk menyiapkan calon pengganti.

PKS bersemangat memberikan dua nama kandidat, yaitu Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu, tetapi kedua nama ini mandek dalam proses di DPRD DKI. Proses terhenti tanpa sebuah alasan yang jelas, namun yang pasti kedua calon ini ditolak.

PKS memang sempat memberikan nama calon alternatif ketika terjadi kebuntuan tersebut, yaitu Adhyaksa Dault. Serupa dengan Agung dan Syaikhu, nama Adhyaksa pun mental.

Sesudah itu proses pemilihan Wagub seperti berhenti di tempat. Sampai akhirnya setelah lebih dari satu setengah tahun, dan memanfaatkan momen terpilihnya anggota DPRD yang baru, pencalonan dilakukan kembali.

Berubah total, kali ini, PKS hanya mengajukan satu calon, jatah calon yang lain diberikan pada Gerindra. PKS mengajukan nama Nurmansjah Lubis sedangkan Gerindra mengajukan nama politisi berpengalamannya, Ahmad Riza Patria.

Mengapa demikian? PKS seperti dipepet, sehingga terpaksa mengambil opsi seperti ini. Ketua DPW PKS DKI Jakarta Sakhir Purnomo mengatakan bahwa ini adalah sebuah cara yang dapat diterima oleh semua pihak, dan membuat PKS harus mengalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun