***
Dikutip dari sebuah artikel di Kompas.com, baper itu tidak selamanya negatif. Dikatakan bahwa  orang dengan sifat baperan atau sensitif sebenarnya cenderung ingin selalu membantu orang lain dan membuat banyak orang bahagia.
Rasa peka dan emosional pada orang sensitif memang cenderung lebih tinggi ketimbang mereka yang lebih rasional.
Nah, karena ingin membahagiakan banyak orang dan tidak mau terlihat lemah inilah, orang baperan sering memperulit dirinya.
Jika ini dipahami oleh Anies, maka Anies sebenarnya tak perlu baperan, mengapa?
Soal banjir Jakarta, Anies mungkin terlihat di beberapa titik kepayahan mengatasi banjir, tetapi jika melihat sejarahnya, banjir Jakarta itu adalah langganan.
Anies tak perlu berburuk sangka bahwa kritik itu menganggap bahwa dia payah, karena semua Gubernur Jakarta juga menghadapi hal serupa, banjir di wilayahnya.
Anies mungkin ingin terlihat hebat, lebih dari para pendahulunya. Akan tetapi jika banjir sudah datang, yang perlu disimak adala reaksi operasionalnya karena kemampuan menata kata  tak akan  berguna di limpahnya genangan air berwarna keruh tersebut.
Berikutnya, Â salah satu ciri orang baperan yang tidak bisa dibantah adalah mudah merasa sedih dan senang dalam taraf yang berlebihan.
Hal inilah yang akhirnya membuat orang sensitif acap kali menderita kelelahan emosional. Makanya tak heran jika banyak orang baperan bicara ngawur ketika mengalami kelelahan emosional.
Salah satu solusi untuk mencegah ini adalah orang baperan perlu lebih rasional, bahwa dirinya tidak sempurna dan perlu bantuan orang lain.