Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Sudah Saling Membuka Aib, Koalisi BPN Prabowo Sekarat?

11 Mei 2019   05:46 Diperbarui: 11 Mei 2019   07:14 4294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koalisi Prabowo I Gambar : Tribun

"Demokrat sebaiknya keluar saja dari Koalisi Adil Makmur. Jangan elitenya dan Ketum kayak serangga undur-undur ya. Mau mundur dari koalisi saja pakai mencla-mencle segala," kata Arief Poyuono dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (10/5/2019).

Waketum Partai Gerindra terlihat marah. Arief Puyono menganggap kehadiran Demokrat selama ini tidak membantu Koalisi Adil Makmur untuk mendulang suara bagi Prabowo, tetapi malah menurunkan suara Prabowo.

Arief lantas memintaDemokrat untuk keluar. "Monggo keluar aja deh, wong nggak ada pengaruhnya menghasilkan suara Prabowo-Sandi kok selama ini. Malah menurunkan suara lho," ucap Arief.

Tidak puas dengan meminta keluar, dalam emosinya, Arief bahkan mulai seperti "mengungkit" aib dari Ketum Demmokrta, SBY bersama keluarga. Arif menganggap ada udang di balik batu, ketidakloyalan Demokrat pada koalisi.

"Dan saya tahu kok kenapa kayak undur-undur, maklum belum clear jaminan hukum dari Kangmas Joko Widodo bagi keluarga SBY yang diduga banyak terlibat kasus korupsi, kayak kasus korupsi proyek Hambalang. Tapi saya yakin Kangmas Joko Widodo tidak akan pernah menjamin kalau keluarga SBY nggak akan diproses hukum oleh KPK ya," tuduh Poyuono.

Dalam seminggu terakhir, saling olok, saling sindir dan saling membuka aib ramai diperbincangkan di antara elit politik bangsa kita, dan menariknya hal itu hanya terjadi di barisan koalisi Adil Makmur atau BPN Prabowo-Sandi.

Kita ingat bahwa pemicunya adalah ucapan "setan gundul" dari politisi Demokrat, Andi Arief. Andi mengatakan bahwa angka 62 persen itu sesat dan dibisiki seseorang atau sekelompok orang di luar partai pendukung.

Tak lama kemudian, ucapan Andi Arief mendapat tamparan keras dari pendukung militan Prabowo-Sandi, Kivlan Zein. Selain menuduh Andi Arief sendiri sebagai "setan gundul",   Kivlan mengatakan bahwa SBY adalah sosok yang tak ingin Prabowo menjadi presiden dan licik.

Demokrat kembali tersentak. Kali ini serangan balik Demokrat tak main-main melalui Andi Arief. Andi mengatakan Kivlan sebagai tentara yagn tidak mengerti taktik dan strategi serta melakukan bisnis masa demonstrasi.

"Secara umum, Pak Kivlan tentara yang kurang mengerti taktik dan strategi dalam periode demokrasi sipil. Bagi orang yang kalah dan tidak mengerti di mana letak kekalahannya, maka paling mudah bilang orang licik," ujar Andi.

"Munculnya Kivlan Zein sekarang saya kira untuk mendapatkan perhatian Pak Prabowo untuk kembali membuat bisnis massa demonstrasi. Kivlan nggak peduli dengan berapa besar jatuh korban," tambah Andi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun