Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengenal Oscar Niemeyer, Arsitek Kota Brasilia

8 Mei 2019   00:28 Diperbarui: 8 Mei 2019   01:36 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oscar Niemeyer dan Karyanya, Katertal Of Brasilia I Gambar :Learnodo

"Architecture has to be pretty. It has to amaze; to be a masterpiece. I always try to bring beauty and amazement." --  Oscar Niemeyer. 

6 Desember 2012.  "Brasil kehilangan salah satu tokoh genius. Hari ini adalah hari untuk bersedih atas kematiannya, dan hari untuk memuji apa yang ia capai," kata Presiden Dina Rousseff.

Kata-kata Rousseff  menggambarkan Brasil yang sedang berduka, arsitek dunia kebanggaan Brasil meninggal dunia.  Pria itu bernama lengkap Oscar Ribeiro de Almeida Niemeyer Soares Filho, atau sering disebut Oscar Niemeyer.

Siapa orang Brasil yang tidak mengenal pria kelahiran Rio de Janeiro, tanggal 15 Desember 1907 ini? Niemeyer membuat nama Brasil harum di dunia internasional saat terlibat lansung pada desain dari kantor pusat Markas Besar PBB di New York pada tahun 1947.

Menurut beberapa cerita, sebenarnya desain Niemeyer yang diterima oleh Design Council untuk proyek tersebut, namun karena Niemeyer belum terlalu dikenal, maka Niemeyer harus bekerjasama dengan arsitek legendaris asal Prancis, Le Corbusier.

Akan tetapi, banyak sumber juga yang mengatakan bahwa konsepnya memang adalah milik Le Corbusier yang menariknya mendapat isnpirasi saat mengunjungi Rio De Janeiro pada 1936, dan akhirnya mengajak Neimeyer muda untuk bekerjasama dalam proyek tersebut. Di catatan sejarah, Gedung PBB memang dirancang oleh Le Corbusier dan Niemeyer.

Niemeyer menamatkan pendidikan arsitekturnya di Escola Nacional de Belas Artes (National School of Fine Arts) di Rio de Janeiro pada tahun 1934. Setelah bertemu Le Corbusier pada 1936, tiga tahun sesudahnya karya Niemeyer mulai dikenal dunia internasional, saat merancang paviliun Brasil untuk 1939 New York World's Fair.

Gaya arsitek Niemeyer yang progresif dan atraktif, memang amat memesona. Ketika Brasil masih meniru arsitek klasik Eropa, Niemeyer menunjukan bagaimana arsitektur modern bisa lahir dengan gaya berbeda di Brasil.

Niemyer juga arsitek yang menyanjung keindahan dengan unsur/elemen estetika yang out-of-the box dalam karyanya. Perhatian yang lebih terhadap aspek estetika dalam proses berarsitekturnya yang membuat dia dipercaya menangani desain gedung-gedung besar dan bersejarah.

Pertemuan dengan Juscelino Kubitschek

Soal dipercaya untuk mendesain gedung-gedung di Brasilia dimulai dengan pertemuannya dengan Juscelino Kubitschek, Presiden Brasil ke-21 yang memerintah dari 1956 hingga 1961.

Pada 1954-1955 Niemeyer merancang Museum of Modern Art of Caracas (Caracas MAM). Menurut Niemyer, proyek ini adalah tanda dimulainya sebuah arah baru untuk menggambarkan bangunan pemerintah untuk Brasilia.

Juscelino Kubitschek akhirnya datang mengunjungi Niemeyer di September 1956, tak lama setelah dia diangkat sebagai presiden Brasil. Saat keduanya bersama dalam satu mobil, Kubitschek berkata pada Niemyer "Aku akan membangun ibukota baru untuk negara ini dan saya ingin Anda membantu saya, Oscar, kali ini kita akan membangun ibukota Brazil".

Niemeyer langsung setuju. Niemeyer lantas menyelenggarakan kompetisi untuk- lay out Braslia , ibukota baru itu. Pemenangnya adalah teman baik sekaligus master di bidang tata kota, Lucio Costa dengan mengalahkan 5.550 peserta lainnya. . Niemeyer yang akan merancang gedung-gedung dan Lucio bertanggung jawab untuk rencana kota.

Dalam waktu beberapa bulan, Niemeyer merancang sejumlah besar perumahan, komersial dan bangunan pemerintah. Di antaranya adalah Istana Presiden (Palacio da Alvorada), gedung  Kongres Nasional Brasil , gedung kementrian dan Katedral Braslia (sebuah struktur hiperboloid ).

Palacio da Avarado, Istana Presiden I Gambar : dezeen
Palacio da Avarado, Istana Presiden I Gambar : dezeen
Disainnya selalu khas. Istana Presiden, palacio da Alvorada, dibangun dengan konsep akan keindahan lekukan bentuk tubuh seorang wanita. Material marmer yangmendominasi, kaca dan elemen air di bagian depan membuat terciptalah sebuah ambiance bangunan yang elegan dan megah.

Dilihat dari atas, kota Brasilia ini memiliki elemen yang futuristik di setiap bangunan, memberikan kesatuan formal, dan dibagi secara lengkap dalam sejumlah sektor mulai dari sektor perhotelan, perbankan, dan juga kedutaan besar. Kota ini dibangun selama 41 bulan sejak 1956 hingga 1960.

Dengan arsitek bangunan di Brasilia yang modern dan futuristik, Badan PBB yang menangani kebudayaan akhirnya menetapkan Brasilia sebagai UNESCO World Heritage Site lantaran arsitektur modern dan perencanaan urban yang unik dan artistik

Setelah Brasilia selesai dan hingga sekarang karya-karya Niemeyer masih dapat dinikmati, Niemeyer terus berkarya dan mendapat berbagai penghargaan.

 Pada tahun 1963, ia menjadi anggota kehormatan dari Institut Arsitek Amerika di Amerika Serikat; tahun yang sama, ia menerima Hadiah Perdamaian Lenin dari Uni Soviet . Pada tahun 1964, Niemeyer  diundang oleh Abba Hushi , walikota Haifa , Israel , untuk merencanakan kampus Universitas Haifa.

Kontribusi Niemeyer kepada pembangunan Braslia bahkan digambarkan di tahun 1964 oleh negara Perancis melalui film L'homme de Rio (The Man From Rio), yang dibintangi oleh Jean-Paul Belmondo.

Puncaknya, pada 1988 Niemeyer dianugerahi Penghargaan bergengsi Pritzker Architecture Prize , bersama-sama dengan arsitek Amerika Gordon Bunshaft .

Keterkenalan Niemeyer membuat dia terjun di dunia politik. Pada periode 1992-1996 Niemayer dipilih sebagai Presiden dari Partai Komunis Brasil (PCB); Niemeyer dianggap dipilih sebagai tokoh masyarakat yang kuat, namun cuma sebentar saja ikut berpartisipasi.

Sepanjang hidupnya, Niemeyer menyerahkan tubuh dan pikirannya untuk arsitek. Meskipun hanya seorang arsitek, Niemeyer telah memberi warna bagaimana seharusnya sebuah ibu kota agar dapat tampil memesona.

Niemeyer memang patut dihormati. Walikota Rio de Janeiro, Eduardo Paes menyatakan rasa hormat tersebut dengan menetapkan tiga hari berkabung di Rio, kota asal Niemeyer.

Kota Brasilia ini kabarnya akan dijadikan contoh bagi pemerintah Indonesia untuk memindahkan Ibu Kota dari Jakarta. Kita berharap nanti, akan muncul arsitek-arsitek Indonesia yang seperti Niemeyer mampu merancang gedung-gedung baru yang menawan di ibu kota baru, seperti yang Niemeyer telah lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun