Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Realitas Cinta Mauro Icardi

16 Februari 2019   20:24 Diperbarui: 17 Februari 2019   15:25 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mauro Icardi, berkonflik dengan Inter Milan I Gambar : EuroSport

Wajah Mauro Icardi dalam beberapa hari ini terlihat muram, ada yang mengganggu hati dan pikirannya. Tempat yang dia sebut sebagai "rumah"---klub Inter Milan, dirasa tidak nyaman lagi bagi striker asal Argentina tersebut.

Kenyamanan rumah sejatinya bukan soal fasilitas, tetapi soal kebahagiaan yang tercipta bersama penghuni yang lain di rumah tersebut.

Saat ini, Icardi merasa bahwa penghuni rumah yang lain tidak mendukungnya dan tidak membuatnya bahagia. Mentor utamanya sekaligus sang pelatih, Luciano Spaletti pun bahkan tak segan mengatakan bahwa Icardi sudah berubah sikap terhadap klub.

Saat Inter Milan harus bertandang ke klub Rapid Wina, Austria dalam lanjutan kompetisi Liga Eropa, Icardi tidak dikutsertakan, bahkan ban kaptennya juga dicopot dan diberikan ke penjaga gawang, Samir Handanovic.

Icardi mengatakan bahwa dia telah disakiti, namun Spaletti mengatakan bahwa pemain berusia 25 tahun itu sendiri yang menginginkannya.

Menjadi semakin pedih bagi Icardi karena biasanya pemain lain akan berada berada bersamanya di situasi seperti ini, namun ternyata tidak.

"Ini keputusan yang sulit, tapi didukung oleh semua orang di klub dan dibuat untuk kebaikan Inter dan tim. Icardi sudah dipanggil, namun tidak ingin pergi bersama skuat ke Wina" kata Spaletti, tentang keputusan menyudutkan Icardi tersebut.

Icardi merespons. "Lebih baik Anda tetap tutup mulut dan tampak bodoh ketimbang berbicara dan menghilangkan semua keraguan - Mark Twain," demikian Icardi menulis di media sosial, sedikit menjelaskan tentang posisinya.

Di mana posisi Icardi? Kabarnya situasi ini dikarenakan Icardi melalui agennya sekaligus istrinya, Wanda Nara meminta kenaikan gaji, namun manajemen masih menolaknya. Icardi terlihat kecewa, karena akhirnya tahu bahwa meski statusnya bintang, manajemen Inter Milan belum tentu mau menaikkan gajinya.

Situasi ini pasti terlihat membingungkan bagi semua pihak, terkhususnya Interisti, sebutan supporter tim biru hitam tersebut. Mereka pasti tidak akan mau ditinggalkan pemain yang dapat dikatakan sebagai pemain terbaik yang dimiliki Inter saat ini.  

Bahkan mayoritas Interisti berharap bahwa Icardi dapat bertahan lama di Inter dan menjadi ikon atau legenda klub seperti Fransesco Totti di Roma atau Alesandro Del Piero di Juventus, Turin.

Bergabung sejak musim 2013/14, Icardi memang telah menjelma sebagai mesin gol bagi klub berjuluk Nerazurri tersebut. Sepanjang 210 penampilannya bersama Inter, Icardi telah mencetak 122 gol dan 26 assist.

Interisti juga semakin yakin Icardi akan bertahan dalam waktu yang lama karena Icardi kerap menolak godaan dari klub-klub besar di Italia maupun luar Italia untuk meminangnya, minimal hingga saat ini.

Interisti percaya alasannya adalah karena Amare, sebutan cinta dalam bahasa Italia.

Akan tetapi mungkin sudah saatnya Interisti untuk pulang kembali ke dalam realitas, bahwa cinta itu dapat berubah, relatif dan tidak kekal.

Mengingatkan akan tulisan Paulo Coelho, seorang sastrawan terkenal asal Brasil. Coelho mengatakan demikian:

"Cinta hanyalah sebuah kata, sampai datangnya seseorang yang memberi arti. Ingat, suatu hari akan ada seseorang yang membawa kunci dan berhasil membuka pintu hatimu".

Cinta hanyalah sebuah kata. Kata itu amatlah terbatas, datang dalam berbagai bentuk dan dalam beragam arti. Ketika dia gagal memberikan keduanya, cinta itu amatlah mudah untuk lenyap.

Realitasnya, Icardi bukan saja menginginkan tentang gaji yang lebih besar, tetapi juga kenikmatan meraih gelar. Bukankan itu impian semua pemain bola? Masalahnya menjadi besar jika mengenai soal ini, karena Inter amat sulit memuaskan keinginan Icardi tersebut.

Di Seri A, hegemoni Juventus yang menjadi scudetto dalam delapan musim terakhir amat sulit tergoyahkan. Di kompetisi ini,Inter sendiri masih ketinggalan dari Napoli dan bersusah payah untuk melepaskan diri dari kejaran AS Roma, AC Milan dan Lazio memperebutkan posisi empat besar, syarat untuk dapat tampil di Liga Champions musim depan.

Hal ini menjadikan isu tentang Icardi akan pindah ke Juventus kembali terdengar saat masalah ini timbul. Jika Icardi membutuhkan gelar dan masih kerasan tinggal di Italia, maka Juventus adalah pilihan yang realistis.

Soal gaji, selain Juventus, Real Madrid dikatakan adalah tempat impian Icardi. Klub raksasa Spanyol tersebut amat menginginkannya untuk menjadi pengganti Karim Benzema dan sekaligus menjadi penerus Christiano Ronaldo sebagai pemain paling berpengaruh di Madrid. Profil Icardi amat cocok dengan keinginan Madrid.

Artinya Inter amat sulit mempertahankan Icardi yang kontraknya akan habis pada 2021. Jika harus menjualnya, sekarang adalah saat yang tepat bagi Inter jika ingin mendapatkan harga yang pantas untuk seorang Icardi, yang diperkirakan bernilai 100 Juta Euro menurut Transfermrkt.

Hal ini amat mungkin terjadi. Jika Massimo Moratti masih menjadi Presiden Inter, Icardi mungkin tidak akan dijual, namun di tangan Steven Zhan atau Suning Group asal China, keuntungan adalah nomor satu, meski harus melepas aset terbaik mereka.

Sampai di titik ini, realitas cinta tergambarkan dengan amat jelas. Cinta bukan soal kepasifan mengharap kesetiaan dari orang yang dicintai, tetapi soal saling memiliki, saling memahami dan saling menginginkan. 

Untuk hal ini, kemungkinan Icardi mulai kehilangan cintanya pada Inter, sebaliknya juga Inter mulai sadar, cinta Icardi sudah goyah, tidak seperti cinta yang dahulu. Hanya tinggal menunggu waktu untuk menyatakan keinginan berpisah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun