Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Memaknai Selebrasi Gol dari Paul Pogba

1 Januari 2019   18:49 Diperbarui: 1 Januari 2019   20:17 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi gol Pogba yang atraktif I Gambar : Mirror

Di tengah penampilannya yang semakin gemilang, gelandang Manchester United, Paul Pogba mendapat kecaman. Tentu saja bukan karena penampilan apiknya, tetapi karena gaya selebrasi yang dilakukannya setelah mencetak gol. Adalah mantan gelandang Chelsea dan pemain timnas Prancis, Claude Makalele yang mengecamnya.

"Pogba, dia seperti ini, dia tidak bisa mengubah kebiasaannya itu. Kami menerima ini, itu adalah Pogba. Bagi saya, itu berarti Anda tidak menghormati lawan," ujar Makelele yang kini berusia 45 tahun itu.

Makalele berharap agar Pogba dapat mengubah cara selebrasinya sehingga terlihat masih menghormati lawan. "Itu membuat frustrasi. Saya hadapi Pogba. Jika saya adalah pemain, saya ingin katakan kepada dia, 'Dengar, lakukan ini di ruang ganti, bukan sekarang. Itu membuat frustrasi. Anda menang 4-0, Anda menari-nari di depan saya." tambah Makalele.

Jika kita mau lebih realistis, Makalele bisa dianggap terlalu berlebihan, pencetak gol mana pun pantas saja mengungkapkan kegembiraan dengan sebuah selebrasi. Namun, Makalele berkilah, Makalele mengungkapkan bahwa masih ada pencetak gol yang dapat mengontrol dirinya sesudah mencetak gol. Dia adalah Thierry Henry.

"Ketika ia mencetak gol sebelumnya, dengan begitu banyak gol, ia terlihat  tidak terlalu bahagia."

"Suatu hari saya bertanya kepada Thierry, 'Kenapa?' Ia menjawab, 'Ini adalah cara saya merayakan gol saya. Saya tahu orang-orang tidak suka ini, tapi saya suka ini. Saya tidak mengubahnya'" cerita Makalele.

Evolusi Selebrasi Paul Pogba

Lain Henry lain Pogba. Pogba memang terkenal khas dengan selebrasi seusai mencetak gol dan dapat dibilang nyentrik. Sejak masih membela Juventus, Pogba dikenal dengan selebrasi Dab Dance. "Dab" adalah gerakan merentangkan sebelah tangan ke arah samping sambil menundukkan kepala.

Dab dance I Gambar : GettyImages
Dab dance I Gambar : GettyImages
Setiap kali mencetak gol untuk Juventus, Pogba tak pernah absen melakukan gerakan dab dance bersama kompatriotnya, Paulo Dybala. Gerakan ini akhirnya menjadi viral sejak awal tahun 2016.

Sebenarnya gerakan dab ini di dunia olahraga diperkenalkan oleh Cam Newton quarterback klub Carolina Panthers saat pertandingan American Football antara Carolina Panthers melawan tuan rumah, Tennessee Titans pada 15 November 2015 lalu. Newton melakukan perayaan ala Dab saat ia mencetak angka.

Setelah ditelusuri lebih jauh, ternyata gerakan dab ini juga dilakukan oleh salah satu tokoh terkenal di anime One Piece, Sanji, sang  playboy. Naruto juga sempat meniru gaya dab ini namun tidak selihai Sanji. Dari Anime ke Sepak bola, dab dance menjadi mendunia.

Pindah ke Manchester United, Pogba merubah gaya selebrasinya. Dab Dance mulai ditinggalkan dan Pogba menggunakan gaya baru bernama Billy Dance. Gaya ini lebih ekspresif dari dab dance. Pogba perlu menggoyangkan pantatnya untuk membuat Billy dance ini menjadi menarik untuk ditonton.

"Gerakan dibuat oleh teman saya, Billax. Dia sudah seperti saudara dan kini dia pelatih sepakbola. Dansa itu yang kami pakai sekarang dan saya pastikan semua orang akan mengikutinya," kata Pogba pada jUli 2017. Billy Dance menurut Pogba terinspirasi dari grup musik hiphop asal Amerika Serikat, Migos.

Memahami Selebrasi Paul Pogba

Jika kita menyimak sepak bola dengan pernak pernik termasuk selebrasi gol para pemain, maka kita akan mendapati bahwa selebrasi itu mempunyai makna yang cukup dalam untuk diketahui. Selebrasi gol itu memiliki makna atau arti, tidak hanya dilakukan begitu saja.

Ada berbagai makna yang ingin ditunjukan melalu mimik wajah, gerakan sebagian anggota badan seperti maupun dengan keseluruhan anggota badan. Para pesepakbola yang mencetak gol ingin mengungkapkan itu dengan cara sendiri, dan beberapa cara memang akhirnya dapat dikatakan istimewa dan inspiratif sesudah dipahami.

Lihat saja bagaimana salah satu pemain terbaik dunia,  Lionel Messi yang mencetak gol dengan menunjukan jarinya ke atas. Ternyata, Messi ingin berkomunikasi dengan seseorang yang dia cintai di sana. "Selebrasi ini untuk nenek saya karena saya ingin sekali dia dapat melihat saya sekarang dan saya pikir dia bisa melihat saya dari di atas," kata Messi.

Selebrasi gol Messi untuk sang nenek I Gambar : Griled
Selebrasi gol Messi untuk sang nenek I Gambar : Griled
Sosok nenek memang sangat berperan besar dalam karier Messi sebagai pesepak bola. Sang nenek yang membuat Messi kini menjadi pesepak bola terbaik di dunia.

Striker Barcelona asal Uruguay, Luis Suarez juga mempunyai alasan yang kuat untuk melakukan selebrasi khas dnegan membuat ciuman di tangan dan tiga jarinya setiap habis mencetak gol. Apa artinya? Ternyata ciuman di tangan didedikasikan untuk sang istri, sementara tiga jari diberikan buat ketiga anaknya. Inspiratif kan?

Lalu bagaimana dengan Pogba? Semua yang melihat masa lalu Pogba, akan setuju bahwa bagi Pogba sepak bola adalah sebuah kegembiraan, bahkan dapat dikatakan sebagai sebuah pelarian dari masa-masa sulitnya dahulu. 

Lahir dari keluarga imigran Afrika, Ibu dari Kongo dan ayah dari Guinea, Pogba memulai bermain sepak bola di jalanan Prancis. Bakatnya terendus klub Le Havre Prancis yang akhirnya membawa Pogba yang saat itu masih berusia 16 tahun dipinang raksasa Inggris, Manchester United.

Namun Pogba seperti tidak mendapat tempat. Mimpinya untuk dilatih oleh pelatih kaliber seperti Sir Alex Ferguson tidak menjadi kenyataan, karena Ferguson sendirilah yang seperti melempar Pogba keluar ke Juventus, amat menyakitkan.

Di Juventus, Pogba muda berjuang, mulai kembali dapat menikmati sepak bola dengan kegembiraan. Dijuluki Il Polpo dan Pogboom, Pogba menjelma sebagai salah satu kekuatan utama Juventus di lini tengah. Setiap orang menikmati permainan Pogba, bahkan merindukan dia melakukan dab dance.

Kembali ke MU, Pogba seperti berjuang kembali. Berselisih dengan Mourinho membuat Pogba lebih sering bersedih daripada bahagia. Jarang sekali selebrasi unik yang dapat dilakukannya. Rasa tertolak dan tersakiti membuat Pogba seperti tidak menikmati pertandingan.

Pogba saat masih dengan Mou, tidak bahagia I Gambar : NDTV
Pogba saat masih dengan Mou, tidak bahagia I Gambar : NDTV
Sesudah Mou dipecat, Pogba bangkit dan hadir kembali. Old Trafford dan publik bola dunia seperti melihat Pogba yang baru bangkit dari kubur. Empat gol dan dua assist dari tiga pertandingan menjadi catatan apik dari seorang Pogba.

Empat kali mencetak gol, Pogba melakukan Billy Dance. Setiap orang tahu, ini seperti Pogba yang ingin mengungkapkan kegembiraannya seperti baru merdeka. Selebrasi itu menjadi titik kulminasi perasaan gembira Pogba yang membuat para fans juga ikut begermbira, bersorak.

Makalele berharap agar Pogba menghentikan gerakan itu, terlalu provokatif menurutnya. Naun publik Old Trafforda dan penggemar MU mungkin juga akan berkata, "Teruslah bergoyang Pogba, jangan berhenti".

Rasanya, seniman bola berusia 25 tahun itu sedang menikmati momentum yang tepat untuk mengungkapkan perasaannya. Entah kapan dia akan berhenti, Makalele yang mungkin harus mencoba memahaminya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun