Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Ada Apa dengan Bayern?

9 Oktober 2018   13:14 Diperbarui: 10 Oktober 2018   01:22 3088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bayern sedang menurun di Bundesliga I Gambar : Player.hu

Pihak manajemen bereaksi, dan lekas mengambil posisi dalam situasi seperti ini. Presiden Bayern, Uli Hoenes terus memberi dukungan kepada Kovac yang diikat kontrak hingga 2021. "Saya akan membela Kovac habis-habisan. Kami tetap tenang," ujar Hoeness.

Keputusan Hoennes ada baiknya. memberi dukungan pada pelatih Kroasia berusia 46 tahun ini menjadi jalan yang terbaik. Ada dua alasan yang dapat dipahami.

Pertama, Hoennes menyadari bahwa Kovac membutuhkan waktu beradaptasi terhadap tim. Menangani Bayern bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu, untuk menunjuk Kovac, Bayern sempat meminta saran pelatih legendaris mereka Juup Heynckes yagn menukangi tim musimlalu dan Heynckes yang mengatakan bahwa Kovac adalah pilihan terbaik bagi Bayern.

"Saya percaya Bayern telah membuat keputusan bagus untuk membawanya. Dia bekerja dengan banyak tipe pemain berbeda dengan berbagai kewarganegaraan di Frankfurt, dan dia melakukan pekerjaan luar biasa. Ia ditakdirkan untuk melatih Bayern. Dia adalah pilihan yang tepat. Saya pikir, ini akan berhasil," kata Heynckes saat Bayern mengumumkan Kovac sebagai pelatih baru.

Kovac hanya membutuhkan waktu, bukan saja waktu untuk membuat Bayern bermain sesuai keinginannya tetapi juga membuat pemain mengerti kemauannnya di dalam dan di luar lapangan. Hoennes berusaha menjaga agar transisi itu dapat berjalan baik.

Kedua, Hoennes menyadari bahwa jika memecat Kovac terlalu dini, maka Bayern tak memiliki banyak pilihan sebagai pengganti. Siapa yang dapat lebih baik dari Kovac? Sebuah jawaban yang memang sulit. Kovac dipilih juga karena ada ikatan emosional karena pernah bermain di Bayern. Minimal Kovac mengetahui filosofi yang dimiliki Bayern.

Kekuatan dan paradigma itulah yang berusaha dipertahankan oleh Hoennes. Bahkan Hoennes dan jajaran pimpinan bermimpi bahwa Kovac akan memiliki karir yang panjang dengan berbagai kesuksesan yang dapat diraih di masa depan. Kovac adalah pelatih sekarang dan masa depan Bayern, begitu kira-kira.

***

Saya malah melihat sisi lain yang semestinya menjadi perhatian, yaitu soal ambisi. Pemain seperti Robben, Ribery dan bahkan Lewandowski harus dijaga agar tetap haus dan lapar gelar juara. Jika tidak, Kovac akan melatih para pemain yang dapat dikatakan bermain bola untuk mengisi waktu sebelum pensiun.

Fenomena di bursa transfer awal musim dimana Lewandowski dikabarkan ngebet pindah ke Real Madrid bisa menjadi salah satu alasannya. Bagaimana mungkin seorang pemain yang sudah ingin berpindah ke klub lain dapat memberikan yang terbaik bagi klub yang sekarang dibelanya?

Bayern tentu menyadari ini, dan berusaha mencari pengganti yang sepadan. Namun, transisi untuk mencari solusi agak berjalan lambat. Membeli Niklas Sule di lini belakang dan menambah Leon Goretzka di lini tengah menjadi salah satu cara Bayern agar ada darah muda yang tetap menjaga ambisi tersebut. Tetapi di lini depan, Bayern masih diisi para pemain yang sudah terlampau senior tanpa pengganti yang lebih segar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun