Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

"Mind Wandering" dan Aktivitas Menulis

23 Agustus 2018   12:38 Diperbarui: 23 Agustus 2018   15:24 1203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski idealnya adalah para guru dan dosen diharapkan bukan saja memiliki kompetensi bidang keilmuan yang cukup, tetapi juga terus didorong agar mampu menyajikan materi agar lebih interaktif dan menarik.

Bagaimana jika para guru dan dosen yang pikirannya mengembara? Ah, renungkan saja sendiri.

Terhune dan beberapa peneliti tentang Mind Wandering mengatakan bahwa kunci agar lepas dari pikiran mengembara adalah presence atau menjalani momen demi momen secara sadar ketika beraktivitas.

Hal ini harus diperhatikan karena dikatakan bahwa seseorang cenderung menjadi kurang bahagia saat pikiran mengembara. Saat pikiran kita memikirkan hal lain di luar hal yang sedang kita lakukan saat ini. Tidak peduli apa yang kita pikirkan adalah hal yang menyenangkan atau tidak menyenangkan.

Saat ini apakah anda menjadi tidak bahagia karena pikiran mengembara? Ayo, be presence, fokus pada apa yang dijalani sekarang.

****

Mari kita kembali ke aktivitas menulis. Bagi para penulis pengembaraan pikiran ini dapat mengganggu atau menarik perhatian  dari persepsi yang sudah sebelumnya disiapkan, khususnya jika menyiapkan artikel atau tulisan non fiksi.

Mengapa? Karena akan muncul persepsi-persepsi baru yang akan mengganggu kerangka berpikir yang sudah diatur sebelumnya. Opini-opini menjadi "lari" kemana-mana dengan awal tapi tanpa ujung.

Sebenarnya ada langkah mudah yang dapat dilakukan untuk mencegah agar pikiran kita mengembara saat menulis  yaitu membuat outline atau kerangka tulisan kita.  Sebagai penulis, seharusnya dituliskan dalam sebuah garis besar apa yang mau dituliskan di bagian pengantar, di bagian isu, mengenai kajian dan juga di bagian penutup. 

Hal-hal ini harus sejelas mungkin sebelum menulis sesuatu  dan juga disertai dengan komitmen untuk mengikuti outline yang telah dibuat. Jika kita sudah terbiasa untuk membuat tulisan dengan kerangka pikir seperti itu maka niscaya kita tidak akan sering terjebak dengan pikiran yang mengembara.

Pertanyaan terakhir adalah apakah mind wandering itu seutuhnya adalah hal yang harus dihindari saat menulis? Ternyata tidak. Kebanyakan pengarang lagu dan seniman bahkan mengkhususkan waktu untuk membiarkan pikirannya mengembara untuk mendapatkan sebuah ide.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun