Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengapa Memilih Arturo Vidal, Barcelona?

8 Agustus 2018   20:52 Diperbarui: 8 Agustus 2018   21:23 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arturo Vidal resmi berseragam Barcelona I Gambar : marca.com

Baru beberapa hari Arturo Vidal secara resmi menjadi anggota skuad Barcelona, gelombang protes dari para penggemar dan pengamat datang mendera. Keputusan Barca merekrut Vidal dengan nilai transfer 20 Juta Euro dari klub Jerman, Bayern Muenchen ramai dipertanyakan.

Kebanyakan pertanyaan bersinggungan erat dengan filosofi Barcelona. Vidal dianggap tidak cocok menjadi representasi dari filosofi permainan Barca yang indah dan kolektif. Vidal dianggap sebagai pemain yang kasar, agresif dan liar. Kritikus menganggap Barcelona sebenarnya memiliki pilihan yang lebih baik mewujudkan filosofi klub dengan memilih memboyong gelandang Juventus, Miralem Pjanic  dan mantan kompatriot Vidal di Bayern, Thiago Alcantara.

Lalu mengapa Vidal yang dipilih oleh Barcelona? Mantan pemain Barcelona yang sekarang menjadi direktur olahraga klub, Eric Abidal mencoba memberikan penjelasan. "Anda berbicara soal filosofi. Saya pikir kami harus beradaptasi pada skuat yang ada dan membuatnya sekuat mungkin. Pelatih-lah yang harus membuat keputusan," kata Abidal.

Ada dua hal yang dapat diterka dari pernyataan Abidal ini. Pertama, Abidal ingin mengatakan bahwa kehadiran Vidal sebagai pelengkap klub namun belum tentu adalah jawaban utama kebutuhan klub setelah ditinggalkan sosok Andres Iniesta.

Dalam kata lain, Abidal ingin mengatakan bahwa Vidal memang akan membuat Barcelona semakin kuat, tetapi Barcelona  masih akan mengincar pemain bintang lainnya.

Kabar terakhir, gelandang termahal Manchester United, Paul Pogba ingin memperkuat La Blaugrana, meski harus meminta ijin klub namun kabar ini semakin terdengar apalagi selama ini Pogba tidak bisa klop dengan strategi sang pelatih, Jose Mourinho bahkan pernah terlibat konflik. Kita tunggu saja kabar terakhir hingga bursa transfer La Liga ditutup pada 31 Agustus mendatang.


Kedua, Abidal ingin menegaskan bahwa keputusan memilih Vidal sudah disepakati dengan Ernesto Valverde sang allenatore Barcelona. Kebutuhan akan Vidal adalah kebutuhan taktik.

Lalu dimana sepak bola indah ala Barcelona itu? Jika kita cermat memperhatikan gaya bermain Barcelona di tangan Valverde maka sepak bola indah atau tiki-taka seperti sudah menjadi masa lalu. Sepak bola ala Valverde adalah sepak bola yang mengutamakan keseimbangan.

Barcelona memang masih tampil dengan high pressing yang cukup tinggi, namun tidak terlalu lama memainkan bola di tengah. Para pemain tengah juga tidak fokus saja untuk menyerang tapi harus rajin turun ke belakang membantu pertahanan.

Dahulu Barcelona membebankan peran itu pada Busquets seorang, namun di era Valverde, Rakitic dan Paulinho diperintahkan untuk menemani Busquets. Oleh karena itu, dalam skema ini gelandang yang mampu terus bergerak atau disebut gelandang box-to-box berperan vital, dan Vidal telah dikenal sebagai salah satu gelandang terbaik di dunia di posisi itu.

Valverde yang kerap memainkan formasi 4-3-3 atau 4-4-2 menganggap Vidal dapat membuat skemanya akan semakin tangguh di lapangan.  Vidal dapat berperan sempurna menemani Busquets di kala bertahan dan juga dapat mendukung penyerangan. Dalam skema 4-3-3 maupun 4-4-2, Vidal dipercaya dapat menjadi tandem sempurnan Rakitic dan Busquets dalam hal menyokong Messi, Coutinho dan Suarez di lini depan.

***

Tetapi jika kita tilik lebih jauh, kebutuhan akan Vidal bisa jauh lebih daripada itu. Barca yang dapat dikatakan mudah meraih gelar La Liga musim lalu tapi harus kandas di Liga Champions setelah disingkirkan AS Roma di perempat final. 

Persoalan besar di balik kegagalan Barca di Eropa adalah lini tengah mereka. Lini tengah Barca meski tetap dapat tampil dominan tapi tidak garang. Iniesta, Rakitic dan Busquets terlalu kalem ketika dibutuhkan "petarung" saat berhadapan dengan gelandang tim lawan yang kuat secara fisik dan sanggup memprovokasi. Barca membutuhkan gelandang yang dapat melakukan hal serupa dan Valverde yakin Vidal adalah orang yang tepat bagi Barca.

Sebenarnya soal "petarung" ini bukanlah hal yang baru bagi Barca karena ketika masih diperkuat oleh gelandang asal Argentina, Javier Mascherano, peran ini dapat dimainkan dengan dan berjalan baik. Apalagi Mascherano mampu bermain di berbagai posisi, Vidal pun demikian.

Setelah Mascherano pergi, peran ini musim lalu berusaha digantikan Paulinho yang dibeli dari Guangzhao Evergrande. Sayang Paulinho juga gagal dan akhirnya dilego kembali ke Guangzhao pada bursa transfer ini.

***

Lalu apa yang perlu dicermati bahkan diwaspadai Barca soal Vidal? Ada dua hal juga yang dapat dibahas. Pertama, usia dan riwayat cedera Vidal. Dalam usia 30 tahun, Vidal tidaklah sekuat secara fisik ketika masih bermain di Juventus dan awal karirnya di Bayern. Apalagi dalam memikul peran sebagai petarung di lini tengah.

Vidal memang masih terlihat ambisius dan antusias di lapangan, namun kelemahan fisik tak dapat diingkari seiring bertambahnya usia. Vidal sekarang sering mengalami cedera. Terakhir di Bayern, Vidal harus mengakhiri musim lebih cepat karena mengalami cedera lutut bahkan dioperasi.

Kedua, catatan indisipliner seorang Vidal. Tak ada pesepakbola yang sempurna namun dalam permainan tim seperti sepak bola maka suasana ruang ganti yang sejuk akan membantu performa tim. Vidal dapat saja mengganggu keharmonisan tersebut.

Mengapa? Bukan rahasia umum lagi bahwa Vidal adalah pesepakbola yang emosional dan menyukai minuman beralkohol. Catatan terlibat keributan di Kasino, berkelahi dengan pihak berwenang, kecelakaan mobil di bawah pengaruh minuman keras serta melakukan pelecehan seksual sudah pernah dilakukan oleh Vidal.   Pihak klub bisa terbagi fokusnya untuk mengurus perangai Vidal daripada memperhatikan hal lain yang lebih penting, apalagi Barca dikenal sebagai rumah anak-anak baik.

***

Keberhasilan di dunia sepak bola banyak sekali diisi dengan kesuksesan menuai hasil dari perjudian transfer pemain. Ketika Juventus memilih meminang Andrea Pirlo dari AC Milan, banyak pihak yang mengatakan bahwa adalah kesia-siaan merekrut pemain yang sudah habis. Hasilnya, Pirlo membuat Juventus ditakuti di Seri A dan kembali dihormati di Eropa.

Hal yang sama juga yang tentu diinginkan oleh manajemen La Blaugrana dan Barcelonistas di seluruh dunia. Kehadiran Vidal diharapkan dapat membuat Barca kembali berjaya di Eropa, minimal dalam kurun waktu tiga tahun, jangka waktu kontrak Vidal bersama Barcelona.

Semoga beruntung Arturo Vidal dan tentunya Barcelona.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun