Awal babak kedua, situasi itu belum jauh berbeda. Kedua tim saling menunggu untuk melihat celah dari sang lawan. Prancis lebih beruntung, karena di menit ke-51, set piece sepak pojok membuahkan gol melalui sundulan Samuel Umtiti. Fellaini gagal berduel udara dengan Umtiti dan bola terlalu deras untuk ditahan Thibaut Courtois, yang sebenarnya tampil sangat baik di pertandingan ini. Prancis unggul 1-0.
Bola crossing Belgia mengalir deras terutama dari sisi kanan dimana Mertens berada. Kembali taktik Prancis ikut bicara. Dalam situasi tersebut, Deschamps tak cepat melakukan pergantian, namun pergerakan para pemain terlihat berubah di lapangan.
Oliver Giroud dan Mbappe turun lebih jauh membantu penyerangan dan berdiri di sekitar garis kotak penalti. Kedua pemain ini ditempatkan Deschamps untuk memastikan bola pantulan ketika crossing berhasil dihalau oleh barisan belakang Prancis tidak sampai ke kaki pemain Belgia lagi.
Meski sempat kecolongan saat Witsel melepaskan tembakan jarak jauh dan berhasil ditepis Lloris, namun selebihnya strategi ini cukup berhasil. Pemain Belgia dan Martinez terlihat bingung dan terus mencari cara menembus pertahanan Prancis.
Melihat Fellaini kurang berkontribusi, di sepuluh menit terakhir, Martinez mencoba memasukan Yannick Carrasco Michy Batsuayi untuk menambah daya gedor dan berusaha membuat crossing yang lebih banyak lagi.
Deschamps kembali jeli melihat situasi. Deschamps memasukan N'Zonzi menggantikan Matuidi yang artinya membuat Kante dapat bergerak lebih bebas memutus aliran bola dan N'Zonzi dengan postur tubuhnya selalu unggul dalam duel udara. Gawang Prancis tak tersentuh hingga akhir pertandingan. Prancis melaju ke final.
***
Taktik Deschamps perlu diapresiasi, dan selain itu ada 3 (tiga) hal penting yang seperti menjadi mesin penggerak agar taktik itu berjalan paripurna, dan bersyukur Prancis menunjukan itu selama pertandingan.
Pertama, disiplin pemain. Meski beberapa kali, Umtiti sempat terlihat gagal menghalau bola, namun secara keseluruhan disiplin para pemain Prancis perlu diapresiasi. Jarang sekali terlihat para pemain Prancis kehilangan posisi.
Dua bek sayap mereka, Hernandez dan Pivard pun tidak terlalu bernafsu menyerang dan lupa untuk bertahan. Mereka bergerak maju apabila sudah memastikan bahwa lini yang mereka tinggalkan sudah aman diisi oleh para pemain lawan.