Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pesan di Balik Hadiah Sepeda dari Presiden Jokowi

1 Agustus 2016   20:30 Diperbarui: 1 Agustus 2016   21:32 3968
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sang ibu tampak tak percaya dengan menutup wajahnya (Sbr gambar : Arnold)

Ibu Fatma dengan hadiah sepedanya (Sbr gbr : Arnold)
Ibu Fatma dengan hadiah sepedanya (Sbr gbr : Arnold)
Hingga pertanyaan keempat, Jokowi terus menghibur hadirin dengan pertanyaan ringan nan menghibur. “Dari daerah mana baju motif yang saya kenakan?”. Tanpa disuruh, seorang siswi SMA berlari kecil kearah panggung. “Dari Kabupaten Sikka, Maumere” jawab cepat sang siswi setelah menyambut mic dari ajudan. “Benar pak Gubernur?” tanya Jokowi kepada Gubernur NTT, Frans Lebu Raya. “Benar pak” sahut Gubernur dari tempat duduknya. “Silahkan ambil sepedanya” perintah Jokowi. Si anak terlihat tidak percaya ketika menghampiri sepeda hadiah dari Presiden sedangkan anak-anak yang lain terdengar bergumam iri dan berharap beruntung di kesempatan terakhir.

Tak Percaya menerima hadiah sepeda dari Presiden (Sbr gbr : Arnold)
Tak Percaya menerima hadiah sepeda dari Presiden (Sbr gbr : Arnold)
Sepeda terlihat masih tertinggal satu. Dan Jokowi kehabisan pertanyaan. “Sepeda masih satu, tetapi saya nda ada pertanyaan lagi…ya sudah,..Ibu yang duduk ketiga dari baris kedua, silahkan maju” kata Jokowi.

Seorang wanita kecil bercelana jins berbaju putih dengan logo BKKBN maju dengan ragu  kedepan. Dia tampak takut dang tegang mengarahkan langkah pelannya. “Terus ke kiri, terus.., tak usah naik panggung” kata Jokowi. Sang ibu terlihat bingung. “Terusss…ke kiri, nah…silahkan ambil sepedanya” ucap Jokowi. Hadirin tertawa dan bertepuk tangan lebih panjang dari sebelumnya.

Di lain sisi, "Sang ibu terlihat menutup wajahnya tanda tak percaya dan bahagia mendapat  hadiah sepeda terakhir hari itu. Jokowi juga terlihat tersenyum dengan senyuman khasnya ketika melangkahkan kakinya kembali ke tempat duduknya. “Presiden yang selalu mengejutkan…” gumam saya dalam hati saya  yang ikut  bahagia.

Sepeda. Saya langsung ingat kutipan dari salah seorang penulis buku motivasi asal Amerika, Israelmore Ayivor, tentang sepeda. “ You are likely to fall when you  stop paddling your bicycle. Such is life. As long as you don’t give up, you will never end up failing !”. Jangan pernah berhenti mengayuh sepeda jika tak ingin jatuh. Bergeraklah maju dan  jangan menyerah.

Pesan tersirat ini berkait erat dengan pesan penting yang tersurat jelas  dari Jokowi di dalam pidatonya. “ Generasi kita harus menjadi generasi pemenang. Dari Generasi yang pesimis berubah menjadi generasi yang optimis, dari malas menjadi suka bekerja keras”  tegas Jokowi pada inti pidato.


Jokowi mungkin ingin berpesan kepada bangsa ini terkhususnya rakyat NTT. Keadaan di sekitar kita akan penuh tantangan dan banyak hambatan, tetapi kita jangan pernah berhenti untuk “mengayuh”, kita jangan pernah berhenti berharap (optimis) dan terus bekerja keras untuk mewujudkan keadaan yang lebih baik bagi bangsa ini (baca ;bagi masyarakat NTT). Teruslah mengayuh sepeda kita. Pesan yang saya rasa sangat mendalam bagi siapa yang memahaminya.

Sebenarnya, kehadiran Jokowi menjadi kejutan bagi hadirin di HARGANAS. Desas desus bahwa beliau tidak akan hadir karena ada banyak acara yang harus dihadirinya  sangat dapat dipahami. Tetapi, akhirnya beliau datang juga ke NTT, dengan membawa pesan “Sepeda’ nya yang sangat berharga.

Saya teringat dengan pesan beliau pada waktu Natal lalu, “ Saya berharap dengan terbangunnya bendungan (Raknamo), rakyat NTT akan sejahtera” kata Jokowi. “Sudah cukup banyak dia datang ke NTT dan dia tidak berhenti mengayuh “Sepeda” ke tanah ini” pikir saya bangga akan Presiden yang ini.

Sehabis dari Kupang, beliau melanjutkan perjalanan ke Mataram untuk pembukaan MTQ Nasional dan banyak acara  kenegaraan sesudah itu. Masih banyak acara yang harus dihadiri sang Presiden dan lebih banyak lagi persoalan bangsa ini yang harus dipikirkan dan diselesaikan oleh Sang Presiden.

Walaupun akan sulit, saya  yakin dan percaya  beliau akan tetap optimis, kerja keras dan tidak akan berhenti mengayuh “Sepedanya”  untuk kebaikan bangsa ini.

Terimakasih  Pak Presiden untuk pesannya.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun