Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Menyingkap Hambatan Investasi

29 Juni 2017   10:53 Diperbarui: 30 Juni 2017   09:36 1435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FDI Inflow Tiongkok Brazil India - koleksi Arnold M.

Hal ini menunjukkan sisi positif bahwa ketergantungan pada komoditas khususnya migas sudah tidak terlalu besar dan digantikan produk lainnya. Tapi pada sisi lain mengindikasikan bahwa impor barang modal untuk infrastruktur dan industri belum meningkat; berarti investasi non pemerintah baik domestik dan asing belum mengalir.

Gambaran aliran penanaman modal (FDI Inflow) global diberikan pada Peraga-3.

FDI Inflow Global - koleksi Arnold M.
FDI Inflow Global - koleksi Arnold M.
Sumber Informasi : UNCTAD - FDI Report 2017

Pada 2015 aliran masuk FDI ke negara "Developing Economies" (berkembang) hampir tidak meningkat dan pada 2016 turun.

Sementara gambaran aliran FDI pada 3 (tiga) negara yaituTiongkok,  India, dan Brazil diberikan pada Peraga-4.

FDI Inflow Tiongkok Brazil India - koleksi Arnold M.
FDI Inflow Tiongkok Brazil India - koleksi Arnold M.
Tiongkok dan Brazil mengalami penurunan aliran masuk FDI pada 2016 sedangkan India masih meningkat.

Untuk kawasan ASEAN, gambaran aliran masuk FDI diberikan pada Peraga-5.

FDI Inflow ASEAN - koleksi Arnold M.
FDI Inflow ASEAN - koleksi Arnold M.
Sumber Informasi : UNCTAD - FDI Report 2017

Dari Peraga-5 ditunjukkan bahwa tren aliran masuk FDI ke Indonesia turun; hal yang sama juga dialami Singapore, Malaysia, dan Thailand; sedangkan tren aliran masuk FDI ke Vietnam dan Filipina naik.

Faktor Investasi

Dalam FDI Report 2017 yang diterbitkan UNCTAD, diberikan gambaran pilihan atau preferensi FDI seperti pada Peraga-6.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun