Dengan kondisi defisit serta DSR Brazil dan kedekatan hubungan dengan China, tekanan perekonomian yang dialami China diprakirakan akan berdampak bagi Brazil. Perekonomian Vietnam akan mengalami tekanan juga. Tetapi kawasan ASEAN sebagai suatu regional, dengan kondisi yang ada saat ini, diprakirakan tidak menjadi pemicu krisis seperti 1997/1998.
Nilai Tukar dan Cadangan Devisa
Selain target inflasi, Bank Indonesia juga mengawal nilai tukar mata uang Rupiah (IDR) terhadap mata uang asing (utamanya Dolar Amerika atau USD) demi stabilitas sistem keuangan. Selain itu, Bank Indonesia mengelola neraca pembayaran yang berkaitan transaksi luarnegeri dengan domestik (disebut : NPI atau Neraca Pembayaran Indonesia atau Balance of Payment); mencakup transaksi perdagangan global, transaksi pembayaran transaksi berjalan, transaksi modal, dan transaksi finansial dan juga posisi cadangan devisa (Foreign Exchange Reserve).
Dalam Grafik-3 berikut ini diberikan gambaran nilai tukar, posisi cadangan devisa dan tingkat pertumbuhan PDB triwulanan.
Dari grafik-3 dapat dipahami bahwa kenaikan kurs tukar (exchange rate) pada 3(tiga) triwulan terakhir tidak menghambat pertumbuhan PDB yang tren-nya naik. Juga cadangan devisa, trend-nya turun tetapi pertumbuhan PDB triwulanan naik. Dengan demikian jumlah cadangan devisa dan kurs tukar bukan faktor utama dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia.
Ancaman Semu
Sering faktor pelemahan pertumbuhan ekonomi China dianggap ancaman pada perekonomian Indonesia khususnya pada neraca perdagangan. Kondisi defisit anggaran dan posisi utang publik Indonesia dianggap sudah kritis dan membahayakan. Fluktuasi kurs tukar dan penurunan cadangan devisa dituding sebagai indikasi krisis serta kerentanan fundamental perekonomian.
Semua pernyataan tersebut ibarat kecoa yang sering muncul ke permukaan dan diterima sebagai suatu kebenaran tanpa melihat secara kritis serta berpikir jernih sesuai fakta dan informasi yang ada. Dengan 2(dua) tabel dan 1(satu) grafik di bagian atas, cukup untuk mengatakan ancaman kecoa tersebut nonsense.
Â
Arnold Mamesah - Laskar Initiatives