Mohon tunggu...
Arnol Goleo
Arnol Goleo Mohon Tunggu... Lainnya - Anakmomen

"Cukup pagi hari 'kau minum air susu ibumu', jangan sampai malam 'kau genggam buah dadanya.'"

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel "Negeri Terasing" (#2)

5 Februari 2023   13:19 Diperbarui: 5 Februari 2023   21:14 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya memberitahukan kepada kalian bahwa rengking satu di kelas ini (kelas XA) adalah aku sedangkan XB adalah Henri. Kami berdua juara absen. Kata Pak Sangir.

Malu Aku ketika mendengar ucapan Pak Sangir itu. "Tapi jangan salah, nilai kimia Leo tinggi loh." Lanjutnya wali kelas kami itu.

"Besok saya belum masuk sekolah" kata Henri. "Kenapa?" Aku bertanya padanya. "Besok saya mau pergi" sahut Henri. "Oh!" dengan muka masam aku menjawab. "Iya" lanjut Henri.

Malam itu, aku tidur di rumah paman Tanel. Sekitar pukul 05:00 aku mendengar suara tangis, aku pun membangunkan paman. "Paman, bangun! Paman aku dengar ada suara orang menangis" sambil membangunkan paman. "Suara itu dari mana?" paman bertanya.

Aku mendengar suaranya dari arah sana (sambil menunjuk ke arah rumahku). "Kayaknya opa Beo yang meninggal soalnya opa sudah lama terbaring di tempat tidurnya."

Pagi-pagi benar kabut masih bertengger di udara saya pulang dari rumah paman Tanel. Sampai pertigaan aku melihat kerumunan orang banyak di rumah om Ucak. Namun aku tak perduli, aku terus berjalan menuju rumah.

Baca juga: Patah

Sampai di depan rumah, masih di atas aspal, Inyo dengan sepeda motor zuzukinya itu berhenti dan menghapiri karena melihatku. "Katanya Henri yang meninggal?" ucap Inyo. "Ah masa?" Aku kaget. "Iya, makanya saya ke sini." lanjutnya.

"Ya Tuhan. Aku pikir tadi banyak orang menangis di rumah om Ucak yang meninggal opa Beo. Berarti betul, itu Henri yang meninggal bukan opa Beo."

"Oke Leo saya mau melihat dia dulu." ucap Inyo sebelum ia pergi. "Oke Inyo, aku juga siap-siap mau berangkat ke sekolah untuk memberitahukan ini kepada Kepala Sekolah soal Henri."

Sekitar pukul 06:30, karena belum ada siswa siswi di sekolah begitu pun dengan guru-guru, aku pun langsung ke rumah Kepala Sekolah.

"Permisi! Selamat pagi." sambil mengetok pintu rumah Kepala Sekolah. Krekkk! Bunyi pintu rumah Kepala Sekolah. "Pagi, eh Leo mari masuk. Ada apa pagi-pagi sudah datang?" Ibu guru menyahut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun