Lambat laun, usaha Ayers mulai membuahkan hasil. Ia dan timnya mulai tampil di berbagai acara penting, di antaranya Festival Budaya "RAYA" oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, acara "75 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia dan Rusia" di Kedutaan Besar Rusia, Perayaan halal bi halal keluarga besar Gayo Lues, hingga penampilan di sekolahnya.
"Sekarang teman-teman mulai melihat tari saman sebagai sebuah kebanggaan di Sekolah kami," ujar Ayers, sambil tersenyum.
Melalui setiap gerakan tari saman yang ia tampilkan, Ayers bukan hanya menunjukkan kemampuan seni, tetapi juga membawa pesan penting, bahwa anak muda mampu menjaga dan memajukan kebudayaan Indonesia. Di usianya yang masih belia, Ayers telah menjadi contoh nyata bahwa semangat dan dedikasi bisa melahirkan perubahan positif di lingkungan sekolahnya.
Pelatih Duta Saman Institute, Said Ahmad (20) juga menekankan pentingnya menjaga kelestarian budaya, walaupun bukan berasal dari Jakarta.
"Tari Saman ini bukan hanya milik orang Gayo (Aceh), tetapi juga milik kita bersama (Indonesia)," ujar Said Ahmad, Sabtu (31/05/2025).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI