Untuk ragamu yang tertimbun tanah merah, dingin
Tulang belulangmu terpisah dengan dunia fana dan keabadian
Ini dunia bukanlah dunia yang kita tempati di atas sana
Kau berada di akhirat tempat kau 'kan bertanggungjawab
atas tingkah laku, budi dan akhlakmu
Sendirimu menelusuri lorong panjang menuju hakikatnya mati
padahal kau hidup. Ya rohmu hidup.Â
Sukmamu bergerak, bernapas, dan merasa
Aku di atas sini meneduhkanmu
agar tak sepi rasanya
Tanganku bercabang gemuk nan kokohÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!