Mohon tunggu...
Arman Sagan
Arman Sagan Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Pengamat Kehidupan, Abdi Negara, Petugas Pemasyarakatan

Karena ku ingin menulis maka aku menyimpan kata, menaruhnya rapih di almari benak, tuk kelak menumpahkannya lewat aksara yang berbaris, ber'shaf, berlapis, dan kuharap bermakna.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Niat Mulia atau Ketakutan Penguasa Media?

5 September 2020   00:01 Diperbarui: 6 September 2020   09:24 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.tiktak.id

Uraian di atas tidak dapat secara gamblang memutuskan apakah Uji Materi terhadap UU Penyiaran ini sebuah niat Mulia atau sebaliknya upaya untuk menjatuhkan para konten kreator sebagai wujud perlawanan berdasarkan atas ketakutan Raja Media Televisi akan melemahnya pengaruh televisi di masyarakat modern. 

Namun bisa dikatakan tudingan miring terhadap permohonan dua stasiun televisi nasional -yang notabene berada dalam naungan salah satu grup media raksasa di Indonesia- ini, cukup beralasan meskipun kita tidak bisa menihilkan manfaat dari uji materi ini. Setidaknya ini berhasil mengusik benak kita akan masalah penyiaran di Indonesia khususnya yang terkait Internet dan media sosial.

Terlepas dari agenda apapun yang dibawa oleh RCTI dan Inews dalam permohonan Uji Materi UU penyiaran, kita sepakat bahwa tayangan yang disuguhkan di dunia maya tidak hadir tanpa masalah.

Hoaks, prank, dan konten-konten tak berfaedah lainnya berseliweran bebas di dunia maya dengan dalih kebebasan berekspresi. Menempatkan beban menjaga moralitas dan sopan santun kepada 4,5 milyar pengguna internet di seluruh dunia merupakan tugas yang sulit. Ragam latar belakang pendidikan, politik, ekonomi, agama, sosial dan budaya membuat tugas ini hampir bisa dikatakan mustahil dilakukan.

Dalam film berbahasa Tibet The Cup seorang biksu mengatakan "kita tidak bisa menutupi seluruh permukaan bumi dengan karpet agar terasa lembut di kaki, tapi kita bisa memakai sandal".

Pepatah sederhana ini bisa menjadi solusi krisis kemaslahatan konten internet. Mengubah perilaku dan cara pandang penduduk dunia dalam menggunakan Internet, adalah misi yang mustahil, tapi merubah perilaku dan cara pandang diri kita sendiri adalah pilihan yang lebih masuk akal. 

Penggunaan internet secara sehat, bisa dimulai dari diri sendiri, menebar postingan atau unggahan yang positif dan bermanfaat, tidak menanggapi atau menyaksikan konten yang tidak berfaedah atau bahkan unfollow atau melaporkan akun/user yang bermasalah dapat menjadi cambuk bagi insan kreatif dunia maya untuk meningkatkan kualitas unggahan dari segi isi.

Kemampuan berpikir kritis dalam menanggapi suatu konten dan menyebarkannya ke media sosial merupakan suatu kualitas yang seharusnya dimiliki seluruh pengguna. Sehingga penyebaran berita bohong bisa ditekan, bahkan pada titik tertentu bisa sepenuhnya hilang bila sudah tidak ada lagi pengguna yang mau mengakses situs atau akun media sosial yang menyebarkannya.

Kebiasaan baik ini dapat menular dan bila mencapai jumlah tertentu dapat membentuk mekanisme penyaringan konten yang efektif tanpa harus dikawal dengan aturan-aturan baku.

Perubahan pola penyebaran informasi dan interaksi dari cara konvensional, ke cara modern melalui media teknologi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk dunia, akses pendidikan dan pengetahuan yang lebih mudah dan murah, kemudahan dan kecepatan dalam berkomunikasi, serta peran media sosial dalam berbagi ide dan inspirasi menjadi kunci kemajuan peradaban tidak hanya untuk suatu kelompok atau suku bangsa tertentu namun bagi seluruh penduduk dunia. Sebuah mimpi indah yang menungu menjadi kenyataan

Cianjur, 04 September 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun