Mohon tunggu...
Herdian Armandhani
Herdian Armandhani Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Kalau Tidak Mampu untuk Menjadi Pohon Beringin yang Kuat untuk Berteduh, Jadilah Saja Semak Belukar yang Sisinya Terdapat Jalan Setapak Menuju Telaga Air

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sahabat Beasiswa Chapter Bali Mengadakan Sharing & Discussion#2 : How to Make Motivation Letter

14 Desember 2015   19:59 Diperbarui: 14 Desember 2015   20:03 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meraih sebuah beasiswa didalam ataupun diluar negeri bukan sebuah perkara yang mudah. Bukan saja mengandalkan nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) diatas rata-rata, kemampuan berbahasa Inggris yang baik, dan juga kesiapan mental menghadapi small grup discussion saat sesi menyampaikan argument. Jauh diawal ada sebuah tahap yang dapat membuat para dewan juri seleksi beasiswa ke dalam dan luar negeri bisa memilih kita tanpa terlebih dahulu melihat curriculum vitae pelamar beasiswa. Pembuatan motivation letter yang baik dan menarik dapat menrik simpati para calon beasiswa. Motivation letter bukan diartikan sebagai surat motivasi jika diartikan kedalam bahasa Indonesia. Motivation Letter adalah sebuah tulisan yang tidak lebih dari satu halaman yang isinya perkenalan singkat seorang pelamar beasiswa, alasan dewan juri pantas untuk memiliki kita mendapatkan sebuah beasiswa, alasan memilih tempat studi, dan sumbangsih kita kepada Negara Indonesia usai menuntaskan masa studi.

Membahas masalah Motivation Letter, Komunitas Sahabat Beasiswa Chapter Bali untuk kedua kalinya mengadakan sesi diskusi dan sharing seputar cara mendapatkan beasiswa ke dalam dan luar negeri. Komunitas Sahabat Beasiswa Bali pada hari Minggu (13/12) 2015 mengadakan sesi diskusi dan sharing mengangkat tema “ How to Make Motivation Letter”. Acara yang dimulai dari pukul 19.00 s/d 20.00 wita di Angkringan Komodo Jln Pulau Komodo, Sanglah, Denpasar- Bali ini mengundang salah seorang peraih beasiswa keluar negeri. Pemateri yang angkat bicara diacara ini adalah Refi Kunaefi. Refi merupakan peraih beasiswa Awardee Posco Foundation and Goodwill International Scholarship. Pemuda tamatan Fakultas Teknik Mesin Universitas ini mendapatkan beasiswa di Ecole de Mines de Mantes, Prancis.

Refi bercerita saat memperoleh gelar S1 di FT UI jurusan mesin ia penuh perjuangan. Keluarga Bang Refi begitu teman-teman Komunitas Sahabat Beasisswa Chapter bukanlah dari keluarga berada. Beruntung saat kuliah S1melalui jalur beasiswadengan keikhtiaran dan semangatnya ia berhasil menyandang cumlaude dan sebagai lulusan terbaik Jurusan Mesin dan Fakultas Teknik Universitas Indonesia.Sebelum mencari beasiswa S2, mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin ini pernah bekerja sebagai Junior to Senior Field Engineer, Drilling and Measurement , Schumberger di Kota Doha (Qatar), Abu Dhabi (Uni Emirat Arab), Jakarta (Indonesia).

Perjalan Mendapatkan Beasiswa ke Negara Prancis
Awal mendapatkan beasiswa S2 sebenarnya sudah dipersiapkan jauh-jauh hari oleh Pemuda yang pernah menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Prancis ini. Saat bekerja di Doha disela-sela aktivitas kerja yang begitu padat, ia belajar TOEFL sedikit demi sedikit. Menurut Refi untuk mencari beasiswa S2 kedalam atau keluar negeri harus bisa membuat motivation letter yang menarik dan berbeda dari calon pelamar beasiswa lainnya. Bapak dua anak ini menjelaskan bahwa sebuah motivation letter harus informative dan tidak bertele-tele. “Untuk membuat motivatin letter buka secepat yang kita bayangkan, kita harus rajin membaca jurnal-jurnal dan informasi kekinian untuk menunjang apa yang akan kita tuliskan” ungkap Project dan Business Development Manager Akuo Energy Indonesia Cabang Bali ini.

“Kata kuncinya adalah motivation letter harus original dan bukan copy paste dari mesin google” kata Refi dengan penuh semangat kepada para peserta yang hadir malam itu. Saat di Prancis Refi hidup bersama istrinya dan calon buah hati pertamanya. Tanpa bermaksud membanding-bandingkan dengan Negara Indonesia, Security Life (red : semacam BPJS ) disana sangat memanusiakan manusia. Sebabnya setiap ibu dan jabang bayi yang akan terlahir mendapatkan santunan dana tunai untuk kebutuhan hidup. Refi amat begitu bersyukur beasiswa S2 yang ia raih adalah anugrah dari Tuhan Yang saat luar biasa. Refi berpesan kepada mahasiswa dan pemuda yang hadir mendengar pengalamannnya mendapatkan beasiswa S2 haruslah konsisten dan pantang menyerah. Acara diskusi dan sharing ditutup dengan penyerahan sertifikat pembicara oleh Koordinator Sahabat Beasiswa Chapter Bali yaitu Luh Putu Budiarti

 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun