Mohon tunggu...
Arman Batara
Arman Batara Mohon Tunggu... Editor - Penggiat Literasi Media

Tak ada manusia yang mampu menghindari dari kematian. Lantas, apa yang akan kamu sombongkan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kambing Tetaplah Kambing Walaupun Bergerombol, Singa Tetaplah Singa Walaupun Ia Sendirian

5 November 2020   09:10 Diperbarui: 5 November 2020   09:31 943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Republika.com

Ini bukan soal yang paling kuat atau yang paling hebat. Tetapi sejauh mana kita memahami jati diri kita sebagai mahluk tuhan yang paling sempurna diantara mahluk-mahluk yang lain 

Seandainya kita berkaca pada seekor Singa yang menjadi Raja Hutan. Padahal dia tak lebih besar dari seekor Gajah bahkan tak lebih cepat dari seekor Cheetah dan tentunya bukan yang terpintar diantara yang pintar. 

Jadi Singa itu bukan yang paling besar, bukan yang paling cepat dan bukan pula yang paling pintar.

Kenapa dia bisa menjadi Sang Raja Hutan? Karena dia memahami potensi-potensi  terbaik yang ada dalam dirinya, dia tahu bahwa betapa berharga kehidupannya, Itulah yang membentuk pola fikirnya. 

Saat sang Singa melihat Gajah maka Singa akan berfikir, oh,, ini adalah makanan saya. Tatkala Gajah melihat Singa maka sang Gajah akan berfikir dan lari terbirit-birit. Karena, Gajah akan berfikir dia akan menjadi makanan Singa.

Karena semua terbentuk dari mentalitas dan pola pikir. Mentalitas yang membuatnya akan paham fungsi jati dirinya. Ketika Singa sendirian dan dikerubuti ratusan Hyaena yang akan membunuhnya dia tak akan pernah lari. Karena Singa tahu siapa  jati dirinya.

Kesimpulannya adalah bagaimana  kita mengenali diri kita sendiri, memahami potensi-potensi terbaik yang ada pada diri kita yang diberikan Tuhan kepada kita.

Betapa berharganya hidup kita, betapa berharganya kita dimata Tuhan. 

Jadi bila ada diantara kita ada yang merasa selalu gundah gulana, menyesal atas kesempatan yang diberikan Tuhan. Maka ia sedang dalam kondisi tidak memahami fungsi jati dirinya, yuk kita pelajari potensi-potensi terbaik yang ada dalam diri kita.

Saat kita memahami diri kita. Walaupun kita tidak pintar, tidak kaya bahkan minim pendidikan. Saya yakin tatkala kita memahami fotensi terbaik dalam diri kita, maka kita akan seperti Singa yang percaya akan dirinya sendiri. Walaupun dia terasingkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun